Presiden Republik Demokratik José Ramos-Horta. DOK UI
Presiden Republik Demokratik José Ramos-Horta. DOK UI

Ramos-Horta Ungkap Dukungan Indonesia Terhadap Timor Leste di Depan Sivitas Akademika UI

Renatha Swasty • 21 Juli 2022 12:22
Jakarta: Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Ramos-Horta, mengungkap kerja sama Indonesia dan Timor-Leste serta dukungan Indonesia di berbagai bidang pembangunan, termasuk pendidikan dan sumber daya manusia. Hal itu disampaikan saat kuliah umum di depan sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) berjudul “A Long and Winding Road Towards Peace and Resolving Conflicts: Lessons from Asia’s Newest Nation”.
 
“Tidak ada batas untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia, negara yang sangat penting bagi Timor Leste,” ujar Ramos dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 21 Juli 2022.
 
Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Ramos-Horta dalam kunjungan luar negeri pertamanya usai dilantik sebagai presiden pada 20 Mei 2022. Dia merasa terhormat dapat kembali ke Indonesia.

Ramos juga menceritakan singkat pertautan erat antara sejarah diri Timor Leste dan Indonesia. Termasuk, perjalanan pertamanya ke Jakarta pada 1974.
 
Peraih Nobel Perdamaian ini menceritakan perjalanan perjuangannya untuk kemerdekaan Timor Leste dan upaya rekonsiliasi dengan Indonesia. Dia kemudian mengambil pelajaran dari perjalanan tersebut.
 
Pada kuliah umum yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dinamis dengan mahasiswa itu, Ramos juga membahas berbagai hal tentang perkembangan Timor Leste, hubungan Timor Leste dengan Indonesia dan ASEAN, hingga pandangan tentang ketegangan geopolitik yang meningkat. Ramos memuji kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina dengan membawa misi mendorong semangat perdamaian dan membawa agenda rantai pasokan pangan global.
 
Ramos juga menyampaikan harapan Timor Leste untuk Indonesia. Mulai dari visa yang lebih mudah dan peningkatan investasi dari Indonesia ke Timor Leste untuk mendorong pembangunan ekonomi.
 
Rektor UI Ari Kuncoro menyampaikan hubungan UI dengan masyarakat Timor Leste sangat istimewa. Dalam kurun waktu 2015 dan 2019, UI menerima sejumlah mahasiswa dari Timor Leste dalam program magister dan doktoral di berbagai program studi.
 

Seperti studi kepolisian, teknik, ekonomi dan bisnis, studi gender, dan sebagainya. "Sebagai institusi pendidikan, kami sangat bangga UI mengambil bagian dalam pengalaman hidup mereka sebagai talenta muda yang membentuk masa depan, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk hubungan antara Indonesia dan Timor Leste,” ujar Ari.
 
Ari menyampaikan pendidikan dapat menjadi faktor pendukung hubungan yang bermakna antara Indonesia dan Timor Leste. Ari ingin ke depan akan lebih banyak kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya penelitian, pendidikan, serta hubungan budaya.
 
"Oleh karena itu, kami mengundang rekan-rekan dari Timor Leste untuk melakukan kegiatan penelitian bersama dengan peneliti kami,” ujar Ari.
 
Dekan FISIP UI, Aji, menyampaikan FISIP UI siap terus berkontribusi pada upaya membangun hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Timor Leste. Dia berterima kasih atas kesediaan Ramos berbagi wawasan berharga.
 
Aji juga memaparkan sedikit sejarah keterlibatan FISIP UI membangun hubungan yang lebih baik di antara kedua negara. “FISIP UI bangga memiliki mahasiswa-mahasiswa dari Timor Leste yang lulus dari institusi kami dan berkontribusi pada pengembangan Timor Leste dan hubungannya dengan Indonesia,” kata dia.
 
Dia juga mengajak audiens mengapresiasi pencapaian Indonesia dan Timor Leste dalam mengelola hubungan yang diwarnai konflik masa lalu. “Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua, karena di berbagai belahan dunia, konflik-konflik masa lalu terus menghambat hubungan persahabatan dan kerja sama antar negara," kata Aji.
 
Aji menyebut jalan menuju perdamaian abadi panjang dan berliku, seperti judul Kuliah Tamu ini. Namun, patut bangga karena telah berhasil menapaki jalan ini dengan komitmen mengembangkan masa depan yang lebih baik bagi rakyat kedua negara.
 
“Timor (Leste) dan Indonesia seperti pohon. Meskipun berbeda cabang, keduanya berasal dari akar dan pohon yang sama,” kata Guru Besar Antropologi itu dalam bahasa Tetum.
 
Ramos tiba di Indonesia pada Selasa, 19 Juli 2022 sekitar pukul 09.54 WIB untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Ramos membawa agenda untuk memperkuat kemitraan dan menjalin kerja sama dagang, kerja sama imigrasi, dan kerja sama di bidang pendidikan khususnya pertukaran pelajar/mahasiswa.
 
Baca juga: Unika Atma Jaya Berikan Beasiswa untuk 50 Mahasiswa Asal Timor Leste
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan