Guru Besar Teknik Perkapalan ITS, Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD. Foto: Dok. ITS
Guru Besar Teknik Perkapalan ITS, Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD. Foto: Dok. ITS

Guru Besar ITS: Pengembangan Teknologi Perkapalan Perlu Libatkan Kampus

Citra Larasati • 28 April 2021 12:47
Jakarta:  Urgensi pengembangan teknologi perkapalan yang tepat guna perlu dilaksanakan dengan melibatkan akademisi atau perguruan tinggi di Indonesia.  Dengan begitu, diharapkan insiden serupa Kapal selam KRI Nanggala 402 dapat dihindari di masa depan dan proses evakuasi yang saaat ini berlangsung dapat berjalan dengan baik.
 
Hal tersebut disampaikan Guru Besar Teknik Perkapalan ITS, Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD saat menanggapi insiden KRI Nanggala 402.  Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali, Rabu, 21 April 2021 dini hari akhirnya ditemukan keberadaanya, Minggu, 25 April 2021.
 
Saat ini proses evakuasi tengah diupayakan oleh petugas berwenang. “Dalam mengantisipasi kejadian serupa, kesiapan terkait kendala pada sistem atau mesin harus dioptimalkan dan dikenali lebih awal,” kata Ketut, dikutip dari laman ITS, Rabu, 28 April 2021.

Ketut juga berbagi sudut pandang lain, bahwa kapal selam pada umumnya memakai kombinasi diesel elektrik. Termasuk yang digunakan pada Nanggala 402.
 
Pada tingkat kedalaman yang tinggi, kemampuan baterai yang dimiliki akan jauh berkurang. Hal ini dapat menjadi kemungkinan pada insiden tersebut. 
 
Baca juga:  Epidemiolog: Pemegang Paspor India dan Inggris Seharusnya Dilarang Masuk Indonesia
 
Dikatakan Ketut, daya baterai ini dapat memengaruhi kemampuan pengangkatan kapal pada situasi yang mendesak. Lebih lanjut, apabila posisi kapal berada pada suatu kawasan berarus sangat tinggi, maka beban kapal akan bertambah.
 
“Beban kapal yang tinggi memerlukan tenaga pengangkatan yang lebih besar. Hal ini tidak didukung oleh daya baterai yang mulai menipis,” ungkapnya.
 
Kemungkinan lain yang diungkapkan Ketut adalah, adanya masalah di mesin penggerak kapal. Alumnus ITS ini melanjutkan, potret tumpahan minyak yang kini beredar kemungkinan disengaja untuk mengurangi beban pada kapal atau terjadi kebocoran.
 
Massa jenis minyak yang lebih ringan daripada air menyebabkan minyak terangkat sampai muncul ke permukaan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan