"Kalau hanya evaluasi siswanya itu lebih sedikit, karena kita tidak memberikan tes seperti UN kepada semua siswa. Hanya sampel saja, seperti halnya PISA itu kan hanya sampel saja," kata Ainun dalam konferensi virtual Capaian Satu Tahun Kemendikbud, Selasa, 27 Oktober 2020.
Ainun memastikan pelaksanaan AN akan berbeda dengan UN, karena bertujuan untuk mengevaluasi dan pemetaan capaian pendidikan pada suatu sekolah. Evaluasi terhadap siswa bakal dilakukan oleh guru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Asesmen yang menggantikan UN itu tentu tidak sama dengan UN dan yang kita evaluasi atau kita tidak langsung mengevaluasi siswa. Yang mengevaluasi siswa itu ya guru atau sekolah. Karena para guru itulah yang tahu dan siswa itu dievaluasi secara lebih komprehensif," terang dia.
Dari hasil AN, pihaknya kemudian melakukan evaluasi kepada sekolah dan pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan setempat. Harapanya, ada evaluasi komprehensif terhadap dunia pendidikan.
Baca: Penting Diketahui, Ini Perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional
Evaluasi dari Asesmen Nasional juga akan dilakukan kepada guru dan kepala sekolah. Sehingga tidak hanya siswa yang akan menjalani evaluasi.
"Yang kita evaluasi adalah institusi pendidikannya, tapi tidak hanya siswa yang kita lakukan. Kita juga melihat sekolahnya melihat Kepala Sekolahnya, gurunya, dan sebagainya," ungkap Ainun.
(AGA)