Ilustrasi ransomware. DOK shutterstockcom
Ilustrasi ransomware. DOK shutterstockcom

Ransomware Terus Berkembang, Pakar: Perlu Investasi Besar Hadapi Ancaman Siber

Ilham Pratama Putra • 28 Juni 2024 18:11
Jakakrta: Koordinator Program Magister Keamanan Siber Monash University Indonesia, Erza Aminanto, mengaku menerapkan keamanan siber tidak mudah. Dia menuturkan untuk menghadapi ancaman ransomware terdapat langkah kemanan yang tak singkat.
 
"Diperlukan investasi besar dalam infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia. Di sisi lain, ancaman ransomware terus berkembang," kata Aminanto dalam keterangan tertulis Jumat, 28 Juni 2024.
 
Dia mengatakan peretas selalu mencari cara baru untuk menembus pertahanan. Karena itu, perlu pendekatan proaktif, adaptif, dan kolaboratif yang perlu dilakukan sedini mungkin.

"Upaya tersebut juga perlu didukung oleh kolaborasi sektor swasta dan publik," papar dia.
 
Aminanto menekankan pemerintah juga harus menggandeng perusahaan teknologi dan organisasi nonpemerintah. Tujuannya, untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam menghadapi ancaman siber.
 
"Inisiatif yang dilakukan dapat mencakup pembentukan pusat tanggap nasional untuk serangan siber, program pelatihan keamanan siber, dan kampanye layanan masyarakat," papar dia.
 
Ia mengatakan ransomware hanyalah salah satu dari sekian banyak potensi serangan terhadap data penting suatu negara. Dalam kasus Indonesia, Aminanto mengatakan pemerintah harus mempersiapkan teknologi.
 
"Yang penting juga sumber daya manusia yang lebih mumpuni untuk menghadapi berbagai serangan, mulai dari pelanggaran keamanan siber kecil hingga perang siber besar," ujar dia.
 
Baca juga: Ransomware Serangan Malware Paling Berbahaya Saat Ini, Kenali Cara Kerjanya 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan