Kepala Sekolah SMA Labschool Kebayoran Risang Danardana L mengatakan, misi budaya digelar untuk memfasilitasi para siswa mengekspresikan hobi, minat dan bakat di bidang seni, serta mendapat pengalaman nyata. Para siswa dapat membangun softskill disiplin, kerja sama, setia kawan, bertanggungjawab, juga kemandirian atau manajemen diri, dan keterampilan hidup lainnya.
Selain itu, sebagai delegasi mereka akan menjalin komunikasi dengan negara lain sesama pemuda sebagai warga global. Dengan komunikasi yang baik sesama pemuda lintas negara, para siswa dapat menjalin persahabatan antar bangsa dan antar negara.
"Misi ini dibentuk adalah dalam rangka mengenalkan budaya Indonesia ke dunia luar sehingga melalui budaya ini akan terjalin persahabatan antar generasi muda. Harapannya melalui misi budaya dapat terbentuk persahabatan, dan pada ujungnya untuk terwujud perdamaian dunia," kata Risang, Jumat, 28 Juni 2024.
Sebagai penerus masa depan Indonesia, kata dia, para siswa melalui persahabatan juga diberikan tanggungjawab menyampaikan perdamaian dunia. Perdamaian antar negara tidak harus dilakukan saat terjadinya peperangan konflik antarnegara, namun perdamaian harus dipupuk pada generasi muda.
"Bertemu dengan bangsa-bangsa lain, saling mengenalkan budaya, saling menghargai, saling mengapresiasi itu juga menjaga persahabatan, tidak harus timbul perang atau konflik dulu baru berdamai tapi ini barang kali lebih preventif sehingga tumbuhnya persahabatan antar bangsa," jelasnya.
SMA Labschool Kebayoran rutin melakukan misi budaya ke berbagai negara, dan tahun ini dilakukan di Bulgaria. Ketua Misi Budaya 2024 SMA Labschool Calissa Atailla Ramadina mengatakan latihan selama tiga bulan telah dipersiapkan untuk melakukan misi budaya tahun ini.
Terdapat beberapa tarian yang akan dibawakan pada misi budaya di Bulgaria. Antara lain tari Gek dari Bali, Lencang Kuning dari Riau, Maling Kundang dari Sumatra Barat, kemudian gabungan tarian Aceh Zapin Latozaro Saman.
"Dari semua tarian itu, yang kita highlight tarian dari Aceh yang bertema tsunami," kata Calissa.
Ia menjelaskan pada tarian asal daerah Aceh, para siswa ingin mengingatkan kembali peristiwa 26 Desember 2004. Dalam peristiwa yang banyak merenggut nyawa itu terdapat kesedihan yang mendalam.
"Kami menyampaikan bagaimana masyarakat Aceh ini bisa bangkit kembali dari terpuruknya peristiwa tsunami tersebut," katanya.
Salah satu peserta misi budaya 2024 Alysha Awaluddin menyampaikan peristiwa tsunami Aceh akan menjadi pelajaran berharga bagi semua manusia tentang rasa kepedulian tanpa batas agama, budaya, dan bahkan negara. Semua gotong royong bahu-membahu untuk bangkit.
"Kami ingin menampilkan semangat warga aceh hingga saat ini berkembang pesat setelah kejadian itu," ucap Alysha.
Dia berharap dengan misi budaya 2024 dapat mencapai tujuan yang terbaik untuk perdamaian dunia dan mengharumkan nama Indonesia. Sekaligus, membesarkan nama Labschool dengan kemenangan.
Baca juga: MAN 2 Kota Malang, Madrasah yang Siswanya Banyak Jadi Duta di Ajang Internasional |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News