Ilustrasi kerja. Medcom.id
Ilustrasi kerja. Medcom.id

Banyak Anak Muda Mulai Melirik Green Jobs, Skill Masih Jadi PR

Renatha Swasty • 20 November 2023 22:12
Jakarta: Hasil mini riset Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara Mahasiswa (Suma) Universitas Indonesia (UI) bersama Yayasan CERAH Indonesia menunjukkan 98 persen anak muda percaya green jobs memberikan peluang karier menarik. Ketertarikan anak muda terhadap green jobs tidak terlepas dari kekhawatiran mengenai dampak krisis iklim dan degradasi lingkungan yang makin parah.
 
Pemimpin Redaksi Suma UI, Dian Amalia Ariani, menjelaskan saat mencari pekerjaan, mereka tidak hanya mempertimbangkan penghasilan, tetapi juga ingin pekerjaannya berdampak positif bagi lingkungan. Sayangnya, masih banyak hambatan yang dihadapi dalam mengakses green skills.
 
“Informasi tentang pekerjaan hijau saat ini masih kurang atau bahkan tidak dapat diakses,” ujar Dian dalam diskusi bertajuk Pekerjaan Hijau di Mata Anak Muda, Bagaimana Prospek Karier dan Tantangannya melalui keterangan tertulis, Senin, 20 November 2023.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas, Maliki, menekankan pekerjaan hijau bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dia menyoroti berbagai manfaat yang dihasilkan dari pekerjaan hijau.
 
Seperti manfaat ekonomi, pengurangan emisi, dan peningkatan lapangan kerja. Menurutnya, kebutuhan industri akan tenaga kerja hijau belum seimbang, sehingga hal itu menjadi peluang bagi anak muda untuk memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut.
 
“Bappenas saat ini sedang menyusun peta jalan pengembangan sumber daya manusia menuju pekerjaan hijau," beber Maliki.
 
Dia mengatakan dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim, transisi ke pekerjaan hijau diharapkan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan menciptakan dampak positif yang signifikan. Ada kekhawatiran uang di green jobs tidak menjanjikan.
 
"Untuk sekarang mungkin belum, tetapi untuk 10–15 tahun ke depan karena semua akan green, itu akan lebih kompetitif,” ujar Maliki.
 
Senior Project Development Manager Akuo Energy, Dallih Warviyan, mengatakan prospek kerja dari green jobs cerah karena ada berbagai pekerjaan baru yang muncul akibat krisis iklim. Ada banyak pekerjaan hijau yang belum banyak diketahui khalayak.
 
Misalnya sustainability manager, wind turbine engineer, solar energy specialist, hingga environmental health and designer. Namun, dia mencatat peningkatan green jobs tidak sebanding dengan peningkatan green skills.
 
“Kebutuhan akan green jobs muncul dari industri baru, juga industri konvensional. Hanya saja, peningkatan green jobs naik 8 persen dalam durasi 5 tahun (2016–2021), namun tidak dibarengi dengan green skills yang hanya naik 6 persen. Jadi, demand-nya ada, supply-nya belum mencukupi,” kata Dallih.
 
Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia, Azis Kurniawan, menuturkan pentingnya sinergitas dari lembaga pendidikan dan pemerintah untuk mempromosikan pekerjaan hijau kepada masyarakat. Hal ini karena masih banyak miskonsepsi di kalangan mahasiswa dan masyarakat terkait pekerjaan hijau.
 
“Mahasiswa yang dekat dengan isu lingkungan masih banyak yang miskonsepsi, apalagi kalau kita menyurvei masyarakat umum, pasti lebih banyak lagi. Oleh karena itu, dibutuhkan program peningkatan kesadaran melalui kampanye, serta upaya penguatan melalui peraturan perundang-undangan,” papar dia.
 
Baca juga: Kenalan dengan Green Jobs, Pekerjaan Ramah Lingkungan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan