Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso Marseno, menjelaskan, UTBK di tengah pandemi covid-19 ini dilakukan dengan prorokol kesehatan sejak peserta akan memasuki ruangan. Selain dicek suhunya, peserta juga harus membawa surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surai izin praktik saat akan memasuki ruang UTBK.
"Semua dilakukan dengan pengawalan Satgas Covid-19 UGM sesuai protokol kesehatan," kata Djagal dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Survei Lokasi dan Siap Cuti untuk Mengantar Anak Ikut UTBK
Ia mengatakan, panitia pelaksana hanya menjalani Tes Potensi Skolastik (TPS) menyusul pandemi covid-19. TPS, kata dia, untuk mengukur kemampuan kognitif berupa kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.
"Karena pandemi ini, ada pengurangan sesi menjadi dua sesi per hari dan waktu pelaksanaan tes relatif singkat 105 menit," katanya.
Pelaksanaan UTBK di UGM terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama dari 5-14 Juli 2020 dan tahap kedua dari 20-29 Juli 2020. Ia mengungkapkan, UGM hanya menyelenggarakan tahap pertama sedangkan tahap kedua dilakukan siswa di sekolah-sekolah di wilayah tempat tinggalnya.
Baca juga: Dimulai Hari Ini, UTBK Diikuti 703.875 Peserta
Adapun setiap harinya ada dua sesi ujian meskipun dalam kondisi normal bisa lebih dari dua sesi. Sesi pertama pada pukul 09.00-11.15 WIB dan sesi kedua dari pukul 14.00-16.15 WIB. Terkecuali hari Jumat yang hanya dilakukan satu sesi.
"Pelaksanaan UTBK di UGM sangat ketat dan dirancang agar tidak menimbulkan kerumunan, jaga jarak, dan menggunakan masker," ujarnya.
Ia menambahkan, peserta di setiap sesinya berjumlah 870 orang. UTBK tersebar di 14 lokasi dengan 52 ruang, sehingga tiap lokasi hanya melayani rata-rata sekitar 70 orang.
"Dari jumlah itu terdapat peserta tuna daksa yang mengikuti ujian bertempat di Ruang B dan C Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)," kata Djagal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News