“Siapa tahu wacana rektor asing apalagi sudah diusulkan adalah upaya dari shock therapy dari Bapak Presiden agar supaya jangan gini-gini saja perguruan tinggi di Indonesia. Menghasilkan pemikiran yang sesuai dengan zamannya,” kata Ninok di Kampus UMN, Jalan Scientia Boulevard Gading Serpong, Tangerang, Jumat 9 Agustus 2019.
Menurutnya, rencana ini upaya pemerintahan Joko Widodo mendongkrak kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Presiden melihat kualitas perguruan tinggi Indonesia jalan di tempat. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Presiden Jokowi mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Sebelum wacana rektor beliau melontarkan ide ini era ekonomi digital, economic e-commerce, orang melahirkan unicorn dan perusahaan startup yang sukses tapi kok Indonesia masih anteng? Perguruan tinggi mana nih jurusan logistic mana jurusan ekonomi digital, e-commerce? Kenapa kita masih tradisional di pandang,” ujar Ninok.
Ia menuturkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia saat ini terkesan jalan di tempat. Secara tidak sadar justru negara-negara tetangga lari lebih cepat. Hal inilah yang melatarbelakangi rencana ini.
“Mungkin enggak sadar bahwa kemajuan dan komplesitas itu heboh. Kok kita ibaratnya anteng-anteng saja dan bisnis as usual. Keadaan itu lah yang ingin diterobos dengan wacana rektor asing,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News