Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko (depan tengah). DOK Istimewa
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko (depan tengah). DOK Istimewa

Praktik Dekan FK Undip di RSUP dr. Kariadi Semarang Diberhentikan Sementara

Antara • 02 September 2024 14:28
Jakarta: RSUP dr. Kariadi, Semarang memberhentikan sementara praktik Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko. Penghentian sementara ini buntut kasus meninggalnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip, dokter Aulia Risma Lestari.
 
"Yang melakukan pemberhentian itu adalah direktur rumah sakit (RSUP dr Kariadi). Kami mendengar Pak Dirut mendapat tekanan luar biasa dari Kementerian Kesehatan sehingga mengeluarkan keputusan itu," ungkap Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, dikutip dari laman Antara, Senin, 2 September 2024.
 
Wijayanto menyayangkan penghentian sementara praktik Yan di RSUP dr. Kariadi, Semarang. Dia menyebut investigasi belum selesai namun hukuman sudah dilakukan berkali-kali terhadap FK Undip.

Hukuman pertama, penutupan PPDS Undip oleh Kemenkes pada 14 Agustus 2024. Penutupan jauh sebelum penyidikan atas kasus itu rampung dan ada keputusan dari polisi, apalagi pengadilan.
 
Wijayanto mengatakan penutupan program studi itu tidak hanya merugikan 80-an mahasiswa PPDS lainnya. Namun, juga masyarakat yang mesti panjang mengantre karena kelangkaan dokter di RSUP dr Kariadi.
 
Hukuman kedua, dokter selaku Dekan FK Undip ditangguhkan praktiknya di RSUP dr Kariadi. Bahkan, sebelum hasil investigasi keluar.
 
Ia menilai penangguhan praktik dokter spesialis bedah onkologi itu diberikan atas kasus yang sebenarnya masih dalam tahap investigasi dan hukuman kemungkinan akan berlanjut.
 
"Di sini, kita segera teringat kasus yang menimpa Dekan Fakultas Kedokteran Unair (Universitas Airlangga) yang diberhentikan oleh menteri karena berani kritis pada kebijakan pemerintah," kata dia.
 
Dia menyebut atas kasus meninggalnya mahasiswi PPDS Anestesi Undip, semua pihak seolah tertuju pada Undip. Padahal, kata dia, beban kerja yang sempat dikeluhkan oleh dokter Risma merupakan kebijakan rumah sakit.
 
"Bahkan, meskipun pada kenyataannya, seperti jelas dalam berbagai dialog, jam kerja yang overload itu adalah kebijakan rumah sakit dan ini adalah ranah kebijakan Kementerian Kesehatan," kata dia.
 
Wijayanto mengaku mengenal dokter Yan Wisnu sebagai pria bersuara lirih, selalu ramah, tidak pernah meledak-ledak dan hati-hati serta terukur dalam berkata-kata.
 
"Dapat dimengerti, dia adalah seorang dokter spesialis onkologi. Saat saya periksa Wikipedia, itu adalah cabang ilmu yang berurusan dengan studi, perawatan, diagnosa dan pencegahan kanker," kata dia.
 
Ia mengaku akhir-akhir ini beberapa kali bertemu dengan dokter Yan Wisnu dengan wajah lelah dan tampak kurang tidur. "Kepada saya, dia mengaku mengalami banyak sekali doxing dan perisakan di berbagai akun media sosial yang dia miliki. Hari-hari ini dia merasa didera rasa cemas dan panik, stres, dan burn out," ungkap dia.
 
Wijayanto mengatakan di dalam ekosistem informasi yang penuh dengan kabar bohong, ujaran kebencian, dan hasrat untuk menghakimi, korban pertama yang segera jatuh adalah kebenaran.
 
"Di mata saya, dia adalah sosok yang penuh integritas. Sulit saya membayangkan dia rela untuk melindungi pelaku perundungan dan mengorbankan nama baiknya sendiri. Mengorbankan puluhan mahasiswa yang lain dan terutama almamater Undip yang teramat dicintainya. Apalagi, ditambah semua perisakan yang dialaminya," kata Wijayanto.
 
Wijayanto menegaskan Undip terbuka dengan hasil investigasi dari pihak luar, baik Kepolisian maupun Kementerian Kesehatan. Bahkan, bila memang terbukti ada perundungan, hukuman untuk pelaku jelas dan tegas, yakni drop out alias dikeluarkan.
 
Baca juga: Kemenkes Ungkap Senior PPDS Undip Minta Uang Rp20-40 Juta Perbulan ke Dokter Aulia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan