Tahun ini, UI mencatatkan pencapaian monumental dengan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam peringkat 801–1000 dunia di antara 2.092 universitas dari 115 negara. Lembaga pemeringkatan global lainnya juga menempatkan UI di posisi teratas di tanah air.
Sekretaris Universitas UI, Agustin Kusumayati, menyebut keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi seluruh sivitas akademika UI yang mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara optimal. Pencapaian ini adalah hasil dari daya juang luar biasa para sivitas akademika UI.
"Kami menyadari bahwa jika dibandingkan dengan universitas lain di luar negeri, resource kami jauh lebih kecil. Namun, dengan pemanfaatan yang efektif dan efisien, kami mampu menghasilkan capaian yang membanggakan,” ujar Agustin dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 2 Desember 2024.
Dia menuturkan untuk terus bersaing di kancah internasional, UI secara strategis mempelajari indikator penilaian THE WUR yang meliputi Teaching, Research Environment, Research Quality, Industry, dan International Outlook. Di antara semua indikator tersebut, kualitas riset menjadi penilaian utama yang sangat ditekankan.
“Lima tahun lalu, budaya menulis di kalangan sivitas akademika masih perlu didorong. Kini, UI tidak hanya menargetkan publikasi, tetapi juga menuntut kualitas tulisan yang mampu terbit di jurnal bereputasi tinggi seperti Q1 atau Q2,” jelas Agustin.
Baca juga: THE WUR 2025, UI Satu-satunya Universitas di Indonesia yang Tembus Top 1.000 Dunia |
Tujuannya, agar riset yang dihasilkan tidak hanya menjawab kebutuhan akademis, tetapi juga memberikan dampak luas bagi masyarakat. Dia mengatakan UI tidak berhenti pada status sebagai research university tetapi bertransformasi menuju entrepreneurial university.
Konsep ini diwujudkan dengan mendorong kolaborasi riset bersama mitra akademis dan industri. Hasilnya, riset yang tidak hanya menghasilkan produk inovatif, tetapi juga mendukung pengambilan kebijakan pemerintah.
Sebagai contoh, UI berhasil mengembangkan Ventilator Covent-20 bersama mitra industri untuk menangani pandemi Covid-19. Selain itu, UI juga menyusun policy brief pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami belajar dari universitas besar di Amerika Serikat, di mana kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi sudah sangat matang. Investasi dari industri tidak hanya mendukung riset, tetapi juga menjadikannya relevan dengan kebutuhan pasar, sehingga universitas lebih mandiri secara finansial,” beber Agustin.
Internasionalisasi juga menjadi salah satu langkah penting bagi UI untuk menjawab tantangan global. UI menawarkan program-program unggulan seperti joint degree, double degree, hingga pertukaran pelajar dan staf untuk memperluas jaringan kerja sama internasional.
UI juga berpartisipasi aktif mendukung pemerintah dalam program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Selain itu, UI melibatkan alumni dalam pengembangan kurikulum untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja.
“Alumni memberikan masukan yang sangat berharga. Dengan feedback mereka, kurikulum yang kami susun lebih relevan dan mampu mencetak lulusan yang kompeten,” kata Agustin.
Universitas Indonesia optimistis terus memperkuat posisi di pentas dunia dengan komitmen kuat, kolaborasi solid, dan dukungan dari berbagai pihak. UI juga tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi siap memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News