Tim pengabdian masyarakat menggelar kegiatan 'Revitalisasi Paraji Masyarakat Baduy' di Lebak. Foto: UI
Tim pengabdian masyarakat menggelar kegiatan 'Revitalisasi Paraji Masyarakat Baduy' di Lebak. Foto: UI

UI Gelar Pengabdian Masyarakat 'Revitalisasi Paraji' di Lebak

Citra Larasati • 26 September 2024 12:27
Jakarta:  Universitas Indonesia (UI) melalui tim pengabdian masyarakat menggelar kegiatan "Revitalisasi Paraji Masyarakat Badui" di Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten.  Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UI dalam memberdayakan masyarakat adat Badui, khususnya memperkuat peran paraji dalam menjaga kesehatan komunitas.
 
Kegiatan ini dipimpin Dosen Departemen Ilmu Susastra dan prodi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa FIB UI, Turita Indah Setyani.  Kegiatan yang berlangsung pada 3 Agustus 2024 ini diawali dengan diskusi grup terpumpun (FGD) bersama paraji dari Badui Dalam dan Ayah Ardi, perwakilan dari Badui Dalam.
 
Diskusi ini bertujuan untuk memahami lebih dalam peran paraji dalam budaya Badui serta tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di komunitas mereka. Setelah diskusi, tim dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI melanjutkan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Badui yang diwakili oleh relawan kesehatan dari setiap kampung.

Dalam sosialisasi ini, tim FIB UI melakukan sesi sharing knowledge, berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pentingnya peran paraji serta cara-cara masyarakat Badui menangani isu-isu kesehatan di tengah keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan modern.
 
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Badui. Masyarakat menyambut baik upaya revitalisasi peran paraji dan berharap adanya diskusi lebih lanjut, khususnya untuk masyarakat Badui Dalam, agar peran paraji tetap dapat berkelanjutan dalam menjaga kesehatan komunitas.
 
Menurut Turita, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung paraji dalam peran mereka, tetapi juga untuk menciptakan sinergi antara pengetahuan tradisional dan pendekatan kesehatan modern. "Dengan adanya kolaborasi antara paraji dan tenaga medis, diharapkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak, dapat lebih terjamin tanpa mengabaikan kearifan lokal," jelasnya.
 
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Badui,  sekaligus melestarikan tradisi paraji yang menjadi bagian integral dari identitas budaya mereka.

Mengenal Paraji

Peran paraji dalam masyarakat Badui sangat penting, terutama dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Paraji, yang dalam tradisi Badui berfungsi sebagai “tenaga kesehatan”, berperan sentral dalam proses persalinan dan perawatan pascapersalinan.
 
Mereka adalah perempuan yang memiliki pengetahuan turun-temurun tentang cara membantu kelahiran secara tradisional dan menjaga kesejahteraan ibu serta bayi.  Paraji pada dasarnya bertugas sebagai penolong persalinan, yang membantu proses kelahiran secara alami tanpa menggunakan alat-alat medis modern.
 
Mereka memastikan ibu dan bayi tetap sehat selama dan setelah proses persalinan, menggunakan teknik-teknik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Paraji juga berperan dalam perawatan ibu setelah melahirkan, termasuk memberikan nasihat tentang makanan, istirahat, dan pengobatan tradisional yang dapat mendukung pemulihan pasca-persalinan.
 
Mereka juga memberikan panduan terkait perawatan bayi baru lahir, seperti cara merawat tali pusar dan menenangkan bayi. Selain berperan dalam kesehatan ibu dan anak, paraji juga merupakan penjaga kearifan lokal.
 
Paraji berperan penting dalam menjaga dan melestarikan pengetahuan serta praktik kesehatan tradisional Badui Praktik ini sangat terkait dengan keyakinan dan adat istiadat masyarakat Badui, yang menolak penggunaan teknologi modern dalam bidang kesehatan.
 
Oleh karena itu, paraji sering kali memiliki pengetahuan tentang obat-obatan tradisional yang berasal dari alam. Mereka menggunakan tanaman obat untuk merawat ibu dan anak, serta menyembuhkan berbagai penyakit ringan yang dihadapi oleh masyarakat.
 
Paraji tidak hanya berfungsi sebagai tenaga kesehatan tradisional, tetapi juga memiliki peran sosial dan spiritual yang signifikan. Mereka sering dianggap sebagai penjaga keharmonisan antara manusia dan alam, yang merupakan salah satu nilai inti dalam masyarakat Badui.
 
Oleh karena itu, paraji dihormati sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan alam dan leluhur. Secara keseluruhan, paraji berperan sebagai pelindung kesehatan komunitas dan penjaga tradisi.
 
Mereka merupakan simbol ketahanan budaya dalam menghadapi perubahan zaman, yang tetap dihormati dan dijaga oleh masyarakat Badui.
Baca juga:  E-Sport Masuk Kurikulum Vokasi UI, Peluang Karier Kian Terbuka Lebar
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan