"Kerja sama dengan BKKBN ini memiliki tujuan penting yaitu meningkatkan partisipasi mahasiswa dan dosen untuk menuntaskan stunting di penjuru Indonesia," ujar Plt Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, dalam konferensi pers daring, Senin, 7 Februari 2022.
Pelibatan mahasiswa dan dosen itu disebut sebagai pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sebab, mahasiswa dan dosen akan turut dalam pembangunan kependudukan di masyarakat.
"Di mana program ini melaksanakan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, dan stunting itu sendiri, ini mencakup implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi," tutur dia.
Selain itu, pelibatan perguruan tinggi akan memperkaya pengetahuan dan riset di bidang stunting. Data yang didapat perguruan tinggi tentu sangat membantu menekan angka stunting di Indonesia.
"Jadi di dalamnya ada sharing, ada pertukaran data, dan informasi," papar dia.
Program Kemendikbudristek bersama BKKBN untuk menurunkan stunting ini telah dirancang hingga lima tahun ke depan. Setiap tahun akan ada evaluasi.
"Semoga program pencegahan stunting ini dapat memberikan solusi dan kontribusi dalam mencari solusi di masyarakat," tutur dia.
Baca: Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Stunting
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News