Hanif Azhar Istigfarna, mahasiswa prodi S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa lolos program IISMA 2023. DOK Unesa
Hanif Azhar Istigfarna, mahasiswa prodi S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa lolos program IISMA 2023. DOK Unesa

Sempat Gagal, Mahasiswa Unesa Hanif Akhirnya Lolos Program IISMA di Barcelona

Renatha Swasty • 25 April 2023 12:10
Jakarta: Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dinyatakan lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Salah satu awardee ialah Hanif Azhar Istigfarna, mahasiswa prodi S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.
 
Hanif bakal menjalani pertukaran mahasiswa selama satu semester di Universitat Pompeu Fabra, Kota Barcelona, Spanyol. Kesempatan ini sangat berarti bagi Hanif.
 
Sebab, dia pernah mencoba mendaftar di program yang sama pada 2022 tetapi belum beruntung dan tertahan di tahap awal. Hanif tak putus asa dan membuat kegagalan itu menjadi pelajaran berharga.

Tahun ini, dia kembali mencoba IISMA dan akhirnya terpilih. Mahasiswa semester 6 ini bercerita motivasinya mengikuti IISMA karena ingin merasakan pengalaman kuliah di luar negeri dan suasana belajar berbeda.
 
Selain itu, dia ingin memiliki relasi internasional dan mengembangkan diri lebih jauh lagi. “Utamanya ingin belajar lebih banyak di luar negeri. Ini juga didorong dosen dan lingkungan yang menyarankan saya untuk mengejar program belajar ke luar negeri,” ujar Hanif dikutip dari laman unesa.ac.id, Selasa, 25 April 2023.
 
Program IISMA akan dimulai semester depan. Selama satu semester, dia akan belajar banyak hal di kampus yang berjarak sekitar 20 menit berkendara dari Camp Nou, stadion kebanggaan FC Barcelona tersebut.
 
Ada empat mata kuliah interdisipliner yang akan dia pelajari di sana. Pertama, Gender, Sexuality, and Diversity: Past and Present. Mata kuliah ini menarik baginya apalagi memahaminya dalam perspektif masyarakat yang berbeda-beda.
 
Kedua, The Collectivity Revolution: Building a Global Community yang ditujukan cara membangun komunitas global sesuai pengalaman di OIA karena dia ingin meningkatkan kemampuan terlebih untuk komunitas secara global. Ketiga, Artificial Intelligence, Creativity, and the Arts yang mempelajari mengenai teknologi AI dalam dunia seni dan industri kreatif.
 
Keempat, Art and Gender in Contemporary Spain yaitu mata kuliah mempelajari dan mengunjungi tempat-tempat karya seni di Spanyol terkait sejarah dan ciri khasnya. Sehingga, bisa learning by doing dengan jalan-jalan sambil belajar.
 
Hanif mengatakan pemilihan Universitat Pompeu Fabra bukan tanpa alasan. Salah satunya karena sang Ayah merupakan mantan pemain sepak bola dan mengidolakan sang GOAT (Greatest of All Time), Lionel Messi, yang 19 tahun membela Blaugrana (Barcelona).
 
“Meski Messi sudah pindah klub, tetap saja Barcelona menjadi sesuatu yang istimewa. Ini bisa menjadi cerita dan kebanggaan tersendiri buat Ayah. Barcelona yang dulu melekat dengan Messi kini menjadi tempat belajar anaknya. Di sana saya bisa banyak belajar, Apalagi banyak museum. Ya, sekaligus mewujudkan impian orang tua,” ucap dia.
 
Perjuangan Hanif lolos program IISMA penuh tantangan. Dia memenuhi sertifikat tes bahasa Inggris dan membuat esai karena dituntut memberikan uraian tepat secara singkat.
 
“Tantangannya kita hanya diberi limit 350 kata per pertanyaan. Sedikit banget dan kita harus jawab pertanyaan dengan baik dan benar, sehingga aku harus mencari kenalan untuk mereview esai alhamdulillah di KUI/OIA aku dibantu review esai di samping aku juga minta koreksi dosenku yang S3 di London,” ucap dia.
 
Selanjutnya, pada tahap interview juga harus dipersiapkan dengan sangat baik. Bahkan, Hanif juga sampai ikut pelatihan di ITS.
 
“Aku sudah mencoba dua kali ikut meskipun gagal aku tetap mencoba hingga lolos diuji coba kedua, karena ini kesempatan terakhir aku bisa daftar IISMA jadi tekanannya sangat terasa. Sayang aja gitu kalau enggak nyoba kita enggak akan tahu rasanya. Jadi selama ada kesempatan harus dioptimalkan,” tutur dia.
 
Mahasiswa yang hobi bermain game dan mendengarkan musik ini juga aktif di berbagai kegiatan non-akademik seperti organisasi dan volunter dibuktikan keterlibatannya dalam HMJ Bahasa Inggris selama dua periode dan sering mengikuti kepanitiaan BEM FBS UNESA. Dia juga beberapa kali ikut volunteer mengajar baik di dalam maupun luar kampus, saat ini Hanif aktif menjadi volunteer di OAI/KUI Unesa sebagai Koordinator Divisi Hospitality.
 
Hanif berbagi kiat lolos program IISMA pada mahasiswa yang ingin mencoba. Pertama, terus mengembangkan skill dan minimal kemampuan bahasa asing.
 
Kedua, manfaatkan kesempatan. Kalau gagal jangan menyerah, tetapi jadikan bahan bakar untuk kembali bangkit. Ketiga, menyeimbangkan akademik dan non-akademik, karena di IISMA IPK juga menentukan.
 
Keempat, ikut program belajar bahasa Inggris jauh-jauh hari dan berkala ikut tes untuk mengetahui level atau skor bahasa Inggris. Kelima, konsultasi dengan awardee IISMA sebelumnya, termasuk untuk mengetahui bagaimana membuat esai. Selain itu, konsultasi dengan dosen atau kenalan sekaligus untuk mereview esai.
 
“Kalau sudah ikhtiar, kita serahkan dengan doa. Doa kita ya doa orang tua. Saya harap ke depan makin banyak mahasiswa Unesa yang lolos program IISMA,” ujar Hanif.
 
Baca juga: Kisah Bagus, Anak Cleaning Service Lolos Program IISMA di Amerika Serikat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan