Wakil Bendahara II Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Muchlas Rowi mengatakan, kuota jalur mandiri yang terlalu besar, terlebih lagi di PTNBH yang hingga 50 persen dari total mahasiswa baru sangat memukul PTS. Tidak hanya persoalan kuota, waktu pendaftaran mahasiswa baru di PTN Jalur Mandiri pun dinilai terlalu panjang.
Dua persoalan ini, kata Muchlas, kontraproduktif dengan upaya masyarakat yang ingin membantu pemerintah menggenjot APK (angka partisipasi kasar) pendidikan tinggi di Tanah Air. PTS adalah perguruan tinggi yang didirikan dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
"PTS itu kan biasanya mahasiswa barunya limpahan dari PTN. Tapi kalau Jalur Mandiri PTN tidak dibatasi (kuota dan masa pendaftarannya terlalu panjang) ini bagaimana?" kata Muchlas dalam Bincang Pendidikan bertema “Sinergitas Tingkatkan APK Bermutu dan Berkeadilan” yang digelar oleh Cempaka (Club Edukasi Media Peliput Akademi) di Universitas Yarsi, Jakarta, Kamis, 14 September 2023.
Pukulan bagi PTS ini sebenarnya datang bertubi-tubi, sebab sebelumnya jumlah mahasiswa baru juga menurun karena pandemi covid-19. Namun ketika PTS berusaha bangkit, ujian berikutnya justru datang dari PTN melalui Jalur Mandirinya.
Bertahan Hidup
Untuk bertahan hidup dari pukulan tersebut, kata Muchlas, PTS menerapkan berbagai model pertahanan. Salah satunya dengan menerapkan pembayaran SPP yang semula dibayar per semester, menjadi per bulan, bahkan dicicil bertahap."Kita di PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) sendiri juga sudah melakukan pembayaran untuk SPP sekarang bukan lagi model per semester, tapi sudah per bulan. Kadang-kadang juga bertahap sesuai kemampuan, kalau mau ujian baru bayar SPP, sampai sedemikiannya PTS saat ini," beber Muchlas.
Menurut Muchlas, hal ini terjadi karena adanya penganakemasan PTN dibandingkan dengan PTS. Sebab menurutnya, PTN baiknya hanya berfokus pada sistem seleksi berdasarkan prestasi dan ujian tulis atau SNBP dan SNBT.
"Kalau kita bicara soal seleksi berdasarkan tes dan prestasi itu no issue. Jadi issue itu ketika seleksi berdasarkan Jalur Mandiri ini ada. Kami mendapatkan masukan dan keluhan terkait kuotanya yang tidak terbatas dan waktunya sangat panjang," tegasnya.
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
Baca juga: Jumlah Mahasiswa Baru Turun, PTS Babak Belur 'Dihajar' Pandemi dan Jalur Mandiri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News