“Ini adalah bentuk kejahatan seksual orang dewasa terhadap anak di bawah umur dengan menggunakan relasi kuasa yang kuat. Sehingga, pelaku dapat menggunakan kuasanya untuk melakukan manipulasi dan pengancaman terhadap anak korban," kata Retno dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Mei 2023.
Retno menyebut kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di satuan pendidikan berasrama berbasis agama tidak hanya agama Islam, seperti Ponpes. Namun, juga di sekolah berasrama, seperti Medan dan Alor oleh pendeta dan calon pendeta terhadap siswanya yang masih di bawah umur.
Kekerasan seksual juga terjadi di tempat-tempat pengajian anak-anak. Retno menyebut anak-anak bisa mengaji di guru yang sama selama bertahun-tahun karena tempat mengaji dekat dengan rumah.
Ternyata, kondisi tersebut berpotensi menguatkan relasi kuasa antara tokoh agama dan muridnya melekat kuat di satuan pendidikan berasrama maupun tempat-tempat pengajian di lingkungan tempat tinggal korban.
Retno menuturkan beberapa kasus kekerasan seksual oleh oknum pendidik di satuan pendidikan berasrama misalnya, memakai modus menanamkan nilai-nilai ketakziman. Siswa diajarkan bila tidak ingin mengurangi keberkahan maupun syafaat dan memperoleh keberkahan mesti mengikuti semua perkataan guru, kiai, atau ustadnya.
“Sehingga, pelaku biasanya dianggap memiliki kebenaran hakiki baik ucapan maupun tindakannya. Hingga hanya sedikit masyarakat yang mempercayai kebenaran peristiwa kekerasan seksual yang dialami korban yang notabene masih di bawah umur," tutur Retno.
Retno mengapresiasi Polresta Sleman yang bergerak cepat menangkap pelaku dan sudah melakukan penahanan. Meskipun, pelaku membantah tuduhan.
Dia juga mendukung pihak kepolisian menuntaskan kasus kekerasan guru ngaji di Sleman dengan memastikan penggunaan UU Perlindungan Anak. Sehingga, pelaku dapat dijerat hukuman lebih berat dan ada pemberatan hukuman mengingat, pelaku merupakan orang terdekat korban.
Retno menyebut tuntutan hukuman maksimal dapat dilakukan agar ada efek jera dan pelaku sudah merusak mental/psikologi dan masa depan korbannya masih di bawah umur. Dia juga mendorong pihak sekolah formal tempat anak-anak korban menimba ilmu agar memenuhi pendidikan anak korban yang masih berstatus pelajar.
Selain itu, pihak sekolah juga harus mencegah agar anak korban tidak mengalami perundungan dari teman-teman di sekolahnya. Sehingga, tidak mengalami trauma untuk kedua kalinya.
Dia juga mendorong pemenuhan hak pemulihan psikologi anak-anak korban oleh pemerintah daerah sampai tuntas. Mengingat, proses pemulihan psikologi anak korban kekerasan seksual umumnya membutuhkan waktu pemulihan cukup panjang dan harus tuntas.
Retno juga mendorong orang tua memberikan pendidikan seks sedari dini sesuai usia anak. Hal itu agar anak-anak dapat melindungi diri dari segala bentuk kekerasan seksual dan berani bicara atas apa yang dialaminya.
“Pendidikan seks termasuk Pendidikan Kesehatan reproduksi dapat mencegah anak-anak kita menjadi korban kekerasan seksual, karena banyak anak tidak tahu kalau dirinya dilecehkan atau dicabuli karena minimnya pengetahuan tentang hal tersebut," ujar Retno.
Pada 2023, tercatat dua tindak kekerasan seksual KS terhadap anak di bawah umur oleh seorang guru ngaji. Kasus pertama terungkap pada Januari 2023 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Seorang guru ngaji dan pelatih rebana berinisal M, 28, melakukan tindakan asusial terhadap 21 muridnya yang masih berusia 5-13 tahun. Kasus kedua terungkap pada Mei 2023 di Kapanewon Gamping, Sleman, Yogyakarta. Guru ngaji berinisial K, 50, memperkosa 15 orang di antaranya dua kakak beradik. Salah satu korban berusia 16 tahun.
Modus pelaku adalah memberikan doktrin-doktrin, bahkan pelaku kerap marah-marah dan mengancam korban bila permintaanya tidak dituruti. Peristiwa dugaan tindak asusila ini terungkap setelah salah satu korban berani bercerita kepada saudaranya.
Keluarga lantas mengadu ke perangkat RT, RW, kelurahan hingga akhirnya dilaporkan ke polisi. Saat ini, pelaku sudah ditahan oleh pihak kepolisian.
| Baca juga: Guru Ngaji di Sleman Perkosa Sejumlah Anak di Bawah Umur |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id