Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki mengapresiasi antusiasme stakeholder pendidikan untuk menjadi fasilitator implementasi kurikulum merdeka ini. Hal ini, kata Matsuli, menunjukkan kepedulian terhadap perubahan kurikulum dan kebijakan.
“Saya senang dan mengapresiasi antusiasme para kepala madrasah, guru, pengawas, widyaiswara, dosen, pemerhati pendidikan yang ikut mendaftar menjadi fasilitator implementasi kurikulum merdeka. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli dengan perubahan di dunia pendidikan,” kata Matsuki dilansir dari laman Kemenag, Minggu, 20 Agustus 2023.
Seleksi ini, kata Mastuki, untuk menambah fasilitator kurikulum merdeka yang jumlahnya sangat sedikit. Saat ini, Kemenag baru memiliki 150 orang fasilitator kurikulum merdeka.
"Ini sangat sedikit karena jumlah guru dan pengawas yang harus dilatih ratusan ribu. Semoga dengan penambahan ini, semua guru bisa segera memahami Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikan di satuan kerjanya masing-masing,” tambahnya.
Ketua komponen tiga progra, MEQR, Anis Masykhur mengatakan, peserta seleksi fasilitor ini memiliki latar belakang yang beragam. Sebagian dari mereka adalan kepala madrasah, pengawas, dosen, guru, widyaiswara, dan juga pemerhati pendidikan.
“Ini menguntungkan bagi para guru yang nanti akan menerima manfaat dalam pembelajaran, karena akan menambah khazanah keilmuan dari beragam fasilitator yang memiliki latar belakang beragam. Mereka akan difasilitasi oleh orang-orang yang memiliki banyak pengalaman beragam,” ungkapnya.
Anis menambahkan, seleksi akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: seleksi berkas, tes CAT, dan juga wawancara. “Dilakukan beberapa tahap agar benar-benar didapatkan fasilitator yang mumpuni, baik secara pengetahuan maupun teknik fasilitasinya,” pungkasnya.
Baca juga: 250 Ribu Satuan Pendidikan Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News