Penganugerahan ini disampaikan pada Conferment Ceremony yang dilakukan secara virtual pada 26 - 27 Oktober 2020. Upaya tersebut dilakukan untuk memperkaya pengalaman akademis mahasiswa FIA UI melalui kolaborasi strategis pada kegiatan penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Dengan diangkatnya ketiga profesor ini, maka mereka secara resmi menjadi bagian dari Sivitas Akademika FIA UI.
Adjunct Professor adalah seseorang yang diangkat oleh universitas untuk mengajar atau melakukan kegiatan lain bukan sebagai staf tetap, namun memberikan kontribusi secara periodik.
“Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dewasa ini beraneka ragam dan penuh ketidakpastian. Di era disrupsi seperti sekarang, institusi ditantang untuk menegakkan standar teknologi tertentu yang dapat meningkatkan kelincahan organisasi dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi," kata Dekan FIA UI, Eko Prasojo, Senin, 2 November 2020.
Di sisi lain, perguruan tinggi juga menghadapi tantangan untuk dapat berkolaborasi dan membangun jaringan internasional, bahkan di tengah pandemi. "Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat inovasi dan kolaborasi dengan penguatan jaringan internasional guna memperkaya pengalaman akademis siswa. Gelar Adjunct Professor ini juga dianugerahkan dengan pertimbangan atas kontribusi mereka yang berkelanjutan kepada FIA UI,” terang Eko.
Baca juga: Nadiem Berharap Lulusan LPDP Jadi Motor Perkembangan Teknologi
Pada pidato inagurasi, Mark mengatakan, bahwa perjalanan hidup dan perjalanan karier yang berkesan baginya ialah ketika dirinya dapat membangun kerja sama dengan Indonesia dan UI sejak 1996. Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama 24 tahun tersebut, kerja sama dengan FIA UI adalah salah satu kerja sama yang berkesan, karena adanya kepemimpinan visioner dalam proses pengembangan kerja sama.
Mark juga mengatakan, setidaknya terdapat tiga elemen penting dari tata kelola kolaborasi yang baik. "Pertama, pikirkan lagi apakah saat ini perguruan tinggi sudah memiliki kontrol diri yang baik antara perguruan tinggi dan pemerintah. Kedua, lihat kembali kondisi internal kolega perguruan tinggi, dan ketiga, seberapa besar perhatian yang kita berikan untuk para pemberi pelayanan publik yang terdepan," ujar Mark.
Dalam kesempatan yang sama, Pan Suk Kim menyampaikan pentingnya pengembangan administrasi publik yang mengedepankan keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan praktik administrasi publik. Ia juga mengatakan, bahwa kerja sama yang sudah dijalin merupakan proses panjang yang dijalin selama bertahun-tahun lalu.
Salah satunya untuk mempromosikan administrasi publik melalui berbagai organisasi dan perkumpulan administrasi publik di ranah internasional. Berikutnya, Evan mengatakan bahwa salah satu pengalaman hidup yang berkesan dan membanggakan baginya ialah menjadi bagian keluarga besar FIA UI.
Pengalaman kerja sama antara Evan Berman dengan Eko telah terbangun sejak tahun 2010. Melalui pemberian penghargaan Adjunct Professor ini, Evan meyakini bahwa komitmen untuk melakukan reformasi di bidang administrasi dan manajemen publik di Indonesia dan dunia akan semakin nyata untuk diwujudkan.
Mark Considine adalah salah seorang spesialis kebijakan publik Australia yang paling dihormati dan banyak dikutip. Mark sekaligus ahli di bidang kebijakan baik melalui penelitian akademis maupun sebagai praktisi kebijakan dalam memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.
Kemudian Pan Suk Kim merupakan seorang Professor of Public Administration College of Government and Business di Yonsei University. Ia memiliki pengalaman yang luas sebagai ahli dalam urusan pemerintahan.
Dia adalah seorang ahli dalam pemerintahan, seorang Profesor terkemuka, dan editor di sejumlah jurnal internasional terkemuka. Sebagai tenaga ahli, beliau adalah Menteri Manajemen Personalia Republik Korea (periode 2017 - 2018) dan juga Sekretaris Presiden untuk Kebijakan Personalia (Penunjukan Presiden, periode 2003 - 2005) di Kantor Presiden Korea.
Terakhir, Evan Berman adalah Professor in Public Management of Fundação Getulio Vargas’s Sao Paulo School of Business Administration (FGV EAESP Brazil). Evan memiliki area kepakaran seputar kinerja dan manajemen publik, manajemen publik komparatif dan kepemimpinan publik.
Evan menghabiskan 15 tahun terakhir di Asia-Pasifik dan menerima gelar Ph.D. di Universitas George Washington. Evan merupakan akademisi yang menerima banyak penghargaan prestisius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id