Sumpah Dokter Periode ke-213 UNS. Foto: Dok. UNS
Sumpah Dokter Periode ke-213 UNS. Foto: Dok. UNS

Pesan Rektor, Dokter Muda UNS Pegang Sumpah dan Jangan Komersil

Citra Larasati • 01 Oktober 2020 15:53
Jakarta:  Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengaku miris terhadap perilaku oknum dokter yang menggunakan pendekatan bisnis dalam menjalankan praktik kedokterannya. Untuk itu, Jamal berpesan kepada dokter muda lulusan UNS, agar tetap memegang sumpah dan etika saat menjalankan profesi mulia tersebut.
 
Jamal mengatakan, praktik kedokteran yang berorientasi bisnis atau komersil tersebut telah banyak dikeluhkan dan dikritik banyak pihak.  Termasuk oleh musisi Iwan Fals melalui lagunya yang berjudul “Ambulan Zig Zag” beberapa dekade lalu.  
 
"Rasanya hati ini miris, jika masih terdapat sejawat dokter menggunakan pendekatan 'bisnis' dalam melakukan praktik kedokterannya," kata Jamal saat ?upacara Sumpah Dokter Periode ke-213, di Aula Gedung Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNS, Kamis, 1 Oktober 2020.

Dalam pengambilan sumpah tersebut, Jamal mengingatkan kepada para dokter baru UNS tersebut untuk menjaga sumpah sakti dokter atau yang dikenal dengan “Sumpah Hipprocrates”.  "Di mana dalam sumpah tersebut terkandung 'kredo profesi kedokteran yang luhur' yakni komitmen dokter untuk menjaga etika," kata Jamal.
 
Etika tersebut di antaranya mampu menjaga kerahasiaan antara dokter dan pasien, tanggung jawab secara penuh seorang dokter terhadap pasien.  Juga kewajiban seorang dokter untuk merawat setiap orang tanpa memandang status sosialnya.  
 
Jika mendalami isi sumpah tersebut, kata Jamal, sangatlah jelas bahwa dalam tugas pengabdiannya para dokter dituntut senantiasa memiliki hati nurani dalam merawat pasien dengan sebaik-baiknya. 
 
Baca juga:  Pendaftaran Beasiswa LPDP Kembali Dibuka 6 Oktober, Siapkan Berkasmu
 
Sumpah mulia tersebut menjadi sangat relevan, mengingat ilmu dan keterampilan yang dimiliki seorang dokter adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Mulia.  Sehingga, setiap orang yang diberi anugerah ilmu pengobatan tersebut sudah sepantasnya mempunyai kewajiban mengamalkan ilmunya.
 
"Tentu saja dengan tujuan menolong sesamanya tanpa melihat status sosial, ekonomi, agama, ras ataupun politik," tegas Jamal.
 
?Jamal juga mengucapkan selamat dan sukses atas prestasi dan keberhasilan para dokter dalam menyelesaikan proses panjang pendidikan kedokteran di UNS.  Sehingga berhasil meraih gelar profesi dokter, meskipun terpaksa dirayakan di tengah suasana pandemi covid-19
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan