Program studi D4 Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP) Sekolah Vokasi IPB University. DOK IPB
Program studi D4 Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP) Sekolah Vokasi IPB University. DOK IPB

Kenalan dengan Prodi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian SV IPB

Renatha Swasty • 27 Juni 2023 16:02
Jakarta: Masih adanya pandangan bidang pertanian kurang keren membuat jumlah penyuluh pertanian terus menurun. Padahal, teknologi pertanian semakin canggih dan peran penyuluh pertanian muda milenial yang melek teknologi semakin dibutuhkan di era revolusi 4.0.
 
Sobat Medcom yang tertarik menjadi penyuluh pertanian, Sekolah Vokasi (SV) IPB University memiliki program keahlian D4 Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP). Ketua Program Studi (Prodi) PPP IPB University, Restu Puji Mumpuni, mengatakan kompetensi utama dari lulusan prodi ini ialah mahir dalam teknik budi daya dan pengembangan masyarakat pertanian.
 
“Mahasiswa tidak hanya mendapat pendidikan terkait teknik budi daya pertanian, tetapi juga harus mampu melakukan penyuluhan pertanian kepada masyarakat. Mahasiswa juga diberikan pemahaman dasar produksi sampai penanganan pascapanen dari hulu ke hilir serta kewirausahaan,” papar Restu dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Juni 2023.

Dia mengatakan kurikulum Prodi PPP ditujukan untuk menghasilkan lulusan kompeten sebagai penyuluh pertanian yang mampu menguasai produksi dan pengembangan masyarakat pada tiga sektor budi daya, yakni pertanian, perikanan dan peternakan.
 
Restu mengungkapkan awal terbentuknya prodi PPP merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setiap tahun prodi PPP memiliki daya tampung 70 mahasiswa. Kini, Prodi PPP juga sudah terakreditasi unggul oleh BAN-PT.
 
Dia menyebut mahasiswa mendapatkan seluruh fasilitas SV IPB University seperti laboratorium produksi, kolam ikan, hingga greenhouse. Adapun dalam prodi PPP terdapat mata kuliah, seperti Digitalisasi Pertanian, Mekanisasi Pertanian, dan Socioenterpreunership.
 
Mata kuliah tersebut diajarkan agar mahasiswa selalu update teknologi terkini, baik di bidang budi daya maupun sosial kemasyarakatan. Mahasiswa juga diajarkan oleh dosen-dosen berkompetensi tinggi.
 
Restu mengungkapkan dua dosen di antaranya bergelar profesor dari total 24 dosen. Sebagian besar dosen juga telah memiliki sertifikasi kompetensi nasional dan internasional.
 
“Untuk meningkatkan kompetensi, mahasiswa juga diikutkan pada program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti One Village One CEO (OVOC) MBKM Green economy Merapi (GEMA). Mahasiswa ditempatkan di setiap desa di Indonesia untuk mengabdi dan mengeksplorasi potensi desa serta mendorong perekonomian desa melalui inovasi di bidang ketahanan pangan,” beber dia.
 
Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan bergabung di Program Bertani untuk Negeri atau Wirausaha Merdeka Mahasiswa untuk meningkatkan skill wirausahanya. Prodi PPP juga bekerja sama dengan Politeknik Ngee Ann Singapura untuk mendatangkan dosen praktisi dalam kegiatan summer course di SV IPB University.
 
“Mahasiswa Prodi PPP bahkan bisa mengikuti pertukaran mahasiswa ke Thailand dan Malaysia. Ada juga program magang mahasiswa ke luar negeri di salah satu perusahaan jamur di Jepang,” ungkap dia.
 
Sementara itu, prospek kerja lulusan Prodi PPP SV IPB University tidak terbatas sebagai penyuluh pertanian, tetapi juga wirausaha, pengusaha bidang pertanian, asisten perkebunan kelapa sawit, dan asisten peneliti. Saat ini, 70 persen lulusan bekerja menjadi penyuluh, sedangkan sisanya bekerja di swasta.
 
“Beberapa lulusan Prodi PPP SV IPB University ada yang bekerja di Jerman dan Thailand. Bahkan menjadi petani organik sekaligus konsultan Food and Agriculture Organization (FAO)," ungkap dia.
 
Baca juga: Prodi D4 Teknologi Manajemen Ternak SV IPB, Ini Keunggulan dan Prospek Kerjanya

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan