Tim terdiri atas lima mahasiswa Polinema, yakni Al Bilal Sapto Bahari (Prodi D-4 Teknik Elektronika), Cokorda Gede Astika (Prodi D-4 Teknologi Kimia Industri), Novita Ramadhanis (Prodi D-4 Akuntansi Manajemen), serta Ibrahim dan Rael Handy Gallant (Prodi D-3 Teknik Listrik). Mereka menyajikan inovasi sains berjudul “I-MATIC: Innovation Smart Lamp with Aromatherapy Based on Arduino”.
Ketua Tim, Al Bilal Sapto Bahari, mengungkapkan ide pengembangan I-MATIC bermula dari meningkatnya kasus stres yang dialami masyarakat akibat pandemi covid-19. Kondisi tersebut berdampak pada sejumlah persoalan seperti kualitas tidur yang menurun hingga gangguan tidur.
“Alat ini merupakan inovasi sains berbasis teknologi yang didasari oleh permasalahan pasca pandemi yaitu kondisi stres yang meningkat akibat ketidakmampuan pribadi dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” kata Sapto dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis, 23 Februari 2023.
Sapto menjelaskan inovasi bekerja dengan menciptakan kondisi nyaman bagi pengguna saat tidur karena dikolaborasikan dengan penggunaan aromaterapi dalam bentuk mist atau kabut. I-MATIC juga bermanfaat mengatur kelembaban udara, meminimalisir penyebaran virus melalui udara, dan menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari jamur.
Kompetisi berskala internasional ini digelar daring oleh oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Negeri Diponegoro dan ISIF Organizing Committee. Kompetisi diikuti peserta dari berbagai negara, seperti Malaysia, Korea Selatan, India, Thailand, Filipina, dan Turki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Baca juga: Pelajar Jatim Borong Medali Emas di AISEEF IYSA |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id