Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Mengenal Sistem Kredit Semester di Kampus Luar Negeri

Renatha Swasty • 02 Februari 2023 10:19
Jakarta: Sobat Medcom yang merupakan mahasiswa pasti sudah tidak asing dengan istilah SKS atau Sistem Kredit Semester. SKS adalah sistem penghitungan jumlah waktu belajar pada jenjang perguruan tinggi.
 
SKS sama halnya dengan jam mata pelajaran di sekolah jenjang SD hingga SMA. Kelebihan sistem ini setiap mahasiswa memiliki kebebasan mengambil mata kuliah yang ingin diambil atau mata kuliah sama namun diampu atau diajar oleh dua dosen berbeda.
 
SKS digunakan untuk menghitung beberapa hal di bawah ini yang dihitung tiap semester:
  1. Beban belajar seorang mahasiswa
  2. Keberhasilan usaha belajar seorang mahasiswa
  3. Banyaknya beban belajar yang diperlukan seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program
  4. Banyaknya beban ajar bagi dosen
Adapun untuk lulus kuliah ada perbedaan jumlah SKS berdasarkan program studi dan jenjang pendidikan. Jenjang S1 umumnya seorang mahasiswa perlu menyelesaikan 144 hingga 160 SKS sedangkan program D3 wajib menyelesaikan 110 hingga 120 SKS.

Penghitungan ini dilakukan per minggu selama 1 semester atau sekitar 14 hingga 15 minggu. Sehingga, seorang mahasiswa per 1 SKS-nya memiliki beban belajar sebagai berikut:
  1. 50 menit proses belajar-mengajar bersama dosen, termasuk tanya-jawab dan diskusi
  2. 1 jam tugas terstruktur yang dibuat atau direncanakan oleh dosen seperti tugas
  3. 1 jam tugas mandiri yang dilakukan selaras dengan tugas seperti membaca buku rujukan, melakukan reviu kuliah, menyiapkan materi presentasi, dan sebagainya
  4. Seminar atau bentuk belajar lain selama 2 jam 50 menit yang dibagi menjadi 2: Belajar dengan dosen selama 1 jam 40 menit, dan Kegiatan mandiri selama 1 jam 10 menit
Satu SKS tidak berarti satu mata kuliah, namun satu mata kuliah dapat terdiri dari 2-4 SKS. Sehingga, apabila kamu memiliki satu mata kuliah dengan beban belajar, kamu wajib datang pada 100 menit proses belajar bersama dosen dan dua jam beban tugas terstruktur dan tugas mandiri per minggunya.
 
Nah, SKS di kampus dalam negeri dan luar negeri itu berbeda lho Sobat Medcom. Mereka memiliki nama dan durasi berbeda-beda.
 
Yuk kenalan dengan SKS di kampus luar negeri dikutip dari laman schoters.com:

1. Eropa

Di negara-negara Eropa, SKS disebut ECTS atau European Credit Transfer and Accumulation System. Mahasiswa di Eropa wajib memiliki setidaknya 30 beban ECTS per semester atau 60 ECTS per tahun.
 
60 ECTS ini setara dengan 1.500 hingga 1.800 jam beban belajar. Beban belajar ini terdiri dari proses belajar dengan dosen, belajar mandiri, dan belajar terstruktur.
 
1 ECTS setara dengan 25 hingga 30 jam belajar per minggu. Sehingga, 1 ECTS setara dengan 1,3 hingga 1,5 SKS. Rentang jam belajar ini berbeda-beda tergantung kebijakan negara, seperti:
  1. Austria, Italia dan Spanyol: 25 jam kuliah
  2. Finlandia: 27 jam
  3. Belanda, Portugal: 28 jam
  4. Jerman, Belgia, Romania, dan Hungaria: 30 jam

2. Amerika Serikat

Berbeda dengan Indonesia dan Eropa, sistem kredit di Amerika Serikat dikenal dengan nama Semester Credit Hours (SCH). Ini dihitung berdasarkan jam tatap muka mahasiswa dengan dosen.
 
Mahasiswa di Amerika Serikat wajib menyelesaikan setidaknya 120-130 SCH dan jenjang S2 sebanyak 30-64 SCH untuk menyelesaikan jenjang S1.
 
Sehingga, seorang mahasiswa di Amerika Serikat wajib memiliki belajar tatap muka 15 hingga 16 SCH per semester. 1 SCH setara dengan 3 jam belajar, sehingga tiap minggu seorang mahasiswa memiliki beban tatap muka 3 jam selama 15 hingga 16 minggu.
 
Penghitungan SCH ini sudah termasuk 2 jam unsupervised activities. Seperti mengerjakan tugas, membuat rangkuman kuliah, menulis penelitian, dan sebagainya.
 
Itulah itulah seputar Sistem Kredit Semester di kampus luar negeri. Kalian yang ingin kuliah di luar negeri wajib ketahu ini yaa.
 
Baca juga: Ikut SNPMB 2023, Jurusan Kuliah Ini Jangan Sampai Tak Dipertimbangkan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan