Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Iwan Syahril. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Iwan Syahril. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Merdeka Belajar Disebut Jalankan Emansipasi Pendidikan

Ilham Pratama Putra • 01 Oktober 2024 13:01
Bali: Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menjelaskan kebijakan Merdeka Belajar memiliki landasan filosofis yang sangat kuat. Merdeka Belajar bukan sekadar memaknai arti kebebesan pada kata merdeka.
 
"Tapi yang kita ingin lakukan adalah emansipasi visinya (merdeka)," kata Iwan dalam sambutannya pada Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024.
 
Iwan mengatakan Merdeka Belajar adalah emansipasi yang dilakukan agar pendidikan di Indonesia bisa memberikan layanan, baik bagi pelajar, guru, dan ekosistem dunia pendidikan yang lebih luas. "Tujuannya untuk mencapai potensi terbaik dari setiap pelajar," tutur dia.

Dari sana, lahirlah transformasi pendidikan di Indonesia. Termasuk, transformasi digital dalam dunia pendidikan.
 
Ia mengatakan Indonesia telah memasuki paradigma baru dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia tak lepas dari kemajuan di era digital.
 
"Indonesia telah memasuki paradigma baru di mana teknologi merupakan elemen yang integral dan tidak terpisah dalam strategi kami untuk mengembangkan sistem pendidikan," kata dia.
 
Ia menunjukkan cara Indonesia melakukan integralisasi tersebut. Kesempatan itu dilakukan melalui simposium internasional Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024.
 
Sebanyak 20 negara dan 9 delegasi lembaga internasional menghadiri konferensi Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Sanur Bali ini. UNICEF dan UNESCO menunjuk langsung Indonesia menjadi tuan rumah GSVI.
 
Simposium berlangsung selama tiga hari, yakni pada 1-3 Oktober 2024. Kegiatan dihadiri negara-negara, seperti Finlandia, India, Inggris, Prancis, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab.
 
Tujuan utama acara ini berbagi pengetahuan antarnegara soal transformasi digital dalam dunia pendidikan. Sehingga, didapatkan kualitas pendidikan merata di setiap negara untuk pendidikan digital di era digital.
 
Baca juga: Lima Tahun Jadi Mendikbudristek, Nadiem Pamer 26 Episode Merdeka Belajar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan