"Mereka menyimpulkan bahwa capaian tersebut setara dengan capaian di kurikulum Australia," beber Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, kepada Medcom.id, Rabu, 25 September 2024.
Sehingga, lulusan SMA di Indonesia tak perlu lagi mengikuti persiapan pra kuliah bila ingin berkuliah di University of Melbourne. Beda halnya, dengan sejumlah universitas misalnya, di Belanda dan Jerman yang mengharuskan lulusan Indonesia mengikuti persiapan kuliah selama satu tahun.
"Sehingga murid lulusan Kurikulum Merdeka tidak harus mengikuti persiapan pra-kuliah lagi," tutur dia.
Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, membantah lulusan SMA di Indonesia tak bisa langsung diterima studi di Belanda dan Jerman karena dihapusnya Ujian Nasional (UN). Dia menyebut UN tak pernah dijadikan alat untuk seleksi masuk perguruan tinggi, baik di Indonesia maupun luar negeri.
"Jadi, Ujian Nasional bukan faktor penentu penerimaan murid lulusan Indonesia di perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Nino.
Dia mengatakan ketika UN masih digelar sekalipun, lulusan SMA di Indonesia tidak bisa langsung diterima di perguruan tinggi Belanda maupun Jerman. Sebab, ada persiapan masuk perguruan tinggi.
"Seperti di Jerman. Ini terjadi karena persiapan untuk memasuki perguruan tinggi akademik di Jerman dilakukan pada kelas 13 SMA (Gymnasium), sedangkan di Indonesia hanya sampai kelas 12," jelas dia.
Nino meminta seluruh pihak dapat membedakan ujian untuk kelulusan, ujian seleksi masuk perguruan tinggi, serta Asesmen Nasional (AN) yang merupakan alat monitoring dan evaluasi sistem. Dia mengatakan tiga bentuk ujian itu berbeda fungsi dan karakteristiknya.
Kemendikbudristek menghapus UN sebagai ujian kelulusan. Sementara itu, ujian seleksi masuk PTN tetap diberlakukan bagi murid yang ingin masuk ke PTN. Sedangkan, AN menguatkan monitoring dan evaluasi.
"AN ini menguatkan monitoring dan evaluasi kualitas sistem sekolah dengan mengukur hasil belajar literasi, numerasi, dan karakter murid, serta berbagai indikator kualitas pembelajaran," tutur dia.
Baca juga: Kemendikbudristek Bantah Penghapusan UN Biang Kerok Lulusan SMA Tak Bisa Langsung Kuliah di Luar Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News