"Memang beliau sering ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya. Namun saat itu guru tersebut menjalani observasi sampai malam hari. Pada hari Senin atau dua hari kemudian kami baru dapat informasi langsung dari puskesmas mitra yakni Puskesmas Purwodiningratan bahwa yang bersangkutan positif covid-19," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pihak sekolah diminta mendata kontak erat guru tersebut untuk penelusuran kontak. "Dia dengan satu guru yang lain kan habis mengantar anak-anak ke kabupaten Boyolali guna melakukan pengambilan video untuk lomba. Kemudian guru tersebut merasakan demam dan pusing," katanya.
Ia mengatakan sebagai upaya pelacakan dilakukan tes usap kepada sebanyak 12 guru pada Selasa, 25 Januari 2022 di RSUD Bung Karno Surakarta. Selanjutnya, pada hari yang sama pihaknya memperoleh hasil bahwa ada 11 yang terkonfirmasi positif covid-19.
"Kemudian dari Dinas Kesehatan memberikan arahan bahwa Rabu (26/1) dilakukan tes usap PCR terhadap kelas kontak dan seluruh karyawan SMA Warga," katanya.
Ia mengatakan untuk tes usap selanjutnya tersebut diikuti oleh sebanyak 225 guru, siswa, dan tenaga pendidikan yang ada di SMA Warga Surakarta.
"Hasilnya masih ada yang menunggu, kami diminta menunggu hasil lengkapnya dulu," katanya.
Baca juga: Kasus Omicron Meroket, Unpad Undur Jadwal Wisuda
Sementara itu, akibat kasus tersebut, mulai hari ini pembelajaran siswa diubah dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kami di wilayah pendidikan juga harus koordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII. Dari dinas sudah memberikan arahan agar kami tetap tenang, untungnya semua sudah dua kali vaksin," demikian Purwoto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News