"Di awal pertemuan ketika kami memutuskan apa yang harus dilakukan, kami menyaring berbagai aktivitas berdasarkan dampaknya. Bukan hanya dampak yang membuat kami memutuskan apa yang harus diprioritaskan, tetapi juga tidak bisa dibalikkan," ujar Nadiem dalam Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring, Kamis, 1 Februari 2024.
Dia mencontohkan program Guru Penggerak akan menjadi pemengaruh atau dapat berimbas bagi sekitarnya. Menurutnya, guru-guru tersebut akan mengubah guru-guru lain ke paradigma Merdeka Belajar seiring berjalannya waktu.
"Mereka adalah orang-orang yang percaya pada Merdeka Belajar dan pelatihan mereka selama enam sampai sembilan bulan adalah tentang keyakinan dan perubahan pola pikir serta pelatihan kepemimpinan untuk memengaruhi guru di sekitarnya. Maka hal itu sulit untuk diputar kembali," tutur dia.
Nadiem mengatakan keberlanjutan itu juga dipikirkan saat membuat kebijakan terkait Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka juga dapat membuat program-program Merdeka Belajar tetap berlanjut.
Saat ini sudah sekitar 70-80 persen sekolah secara sukarela mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. "Akan sangat sulit bagi seseorang untuk menerapkan kurikulum yang sama sekali baru ketika mereka telah memilih untuk menggunakan kurikulum itu," kata dia.
Baca juga: Kemendikbudristek Senang MBKM Mandiri Makin Menjamur |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News