Foto: MI/Angga Yuniar
Foto: MI/Angga Yuniar

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan, Bolehkah Digabungkan?

Citra Larasati • 21 Desember 2025 16:17
Jakarta: Bulan Rajab telah tiba dan dimanfaatkan banyak umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, sebab Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan, salah satunya dengan melaksanakan puasa Rajab sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
 
Di tengah semangat beribadah tersebut, tidak sedikit umat Muslim yang memilih menjalankan puasa Rajab sekaligus mengqadha puasa Ramadhan yang tertinggal pada tahun sebelumnya. Hal ini pun kerap menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat: apakah diperbolehkan menggabungkan niat puasa Rajab dengan qadha puasa Ramadhan?
 
Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini.

Hukum Menggabungkan Puasa Rajab dengan Qadha Puasa Ramadhan

Mayoritas ulama membolehkan penggabungan niat antara puasa sunnah Rajab dan qadha puasa Ramadan. Mengutip laman BAZNAS Sulawesi Tenggara, ketentuan tersebut berlaku selama niat utama yang ditanamkan adalah untuk mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal. Dengan niat tersebut, seorang Muslim tetap berkesempatan mendapatkan pahala dari puasa sunnah Rajab.

Meski demikian, sebagian ulama menilai bahwa melaksanakan puasa qadha dan puasa sunnah Rajab secara terpisah lebih utama. Cara ini dinilai dapat menghadirkan pahala yang lebih sempurna dari masing-masing ibadah. Oleh sebab itu, bagi umat Muslim yang memiliki waktu dan kemampuan, dianjurkan untuk memisahkan antara puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah Rajab.

Tata Cara Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan

Bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan puasa Rajab sekaligus mengganti puasa Ramadhan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibadah berjalan sesuai tuntunan. Berikut tata caranya:

1. Menetapkan Niat Sejak Malam Hari

Niat dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar. Dalam hati, tanamkan tekad bahwa puasa yang akan dijalankan bertujuan untuk mengqadha puasa Ramadhan, sekaligus mengharapkan pahala puasa sunnah Rajab.

2. Membaca Lafaz Niat (Jika Ingin Diucapkan)

Pada dasarnya, niat cukup dihadirkan dalam hati. Namun, bagi yang ingin melafalkannya, berikut bacaan niat yang dapat digunakan:
 
“Nawaitu shauma ghodin ‘an qadha’i fardhi Ramadhana ma‘a sunnati Rajaba lillahi ta‘ala.”
 
Artinya: “Saya berniat puasa esok hari untuk mengganti kewajiban puasa Ramadhan sekaligus menjalankan puasa sunnah Rajab karena Allah Ta‘ala.”

3. Menjaga Rukun dan Syarat Puasa

Selama berpuasa, pastikan untuk mematuhi seluruh rukun dan syarat puasa, serta menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

4. Memperbanyak Amalan Sunnah

Agar ibadah semakin bernilai, dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, serta memperbanyak doa.

5. Berdoa Menjelang Waktu Berbuka

Waktu menjelang berbuka termasuk saat yang mustajab untuk berdoa. Manfaatkan momen ini untuk memohon ampunan dan kebaikan kepada Allah SWT.

Keutamaan Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan

Menjalankan puasa Rajab yang diniatkan sekaligus untuk qadha puasa Ramadhan memiliki sejumlah keutamaan bagi umat Muslim, yaitu: 

1. Menunaikan Kewajiban yang Tertunda

Dengan melaksanakan qadha puasa Ramadhan, seorang Muslim dapat menyelesaikan kewajiban ibadah yang belum tertunaikan sehingga terbebas dari tanggungan puasa.

2. Meraih Pahala Puasa Sunnah di Bulan Mulia

Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Melaksanakan puasa pada bulan ini diyakini membawa pahala dan keberkahan tersendiri.

3. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Puasa menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, serta membersihkan hati dari perbuatan dosa.

4. Persiapan Spiritual Menyambut Ramadhan

Puasa di bulan Rajab dapat menjadi latihan rohani dan jasmani sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

5. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Amal Saleh

Puasa menjadi salah satu amalan yang dapat menghapus dosa-dosa kecil sekaligus mendorong peningkatan amal kebaikan.
 
Intinya, puasa Rajab yang diniatkan sekaligus untuk qadha puasa Ramadhan diperbolehkan selama niat utamanya ditujukan untuk menunaikan kewajiban qadha. Meski begitu, bagi umat Muslim yang memiliki kelapangan waktu dan kemampuan, memisahkan antara puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah Rajab tetap dinilai lebih utama.
 
Setiap ibadah hendaknya dilakukan dengan niat yang benar, penuh keikhlasan, serta menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.
 
(Syifa Putri Aulia)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan