"Kita tidak bisa membuat satu resep yang sama untuk semua sekolah di Indonesia untuk pembelajaran yang berkualitas," kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo (Nino), dalam webinar Kurikulum Merdeka dikutip dari laman YouTube Kompasiana Senin, 6 Maret 2023.
Nino menyebut apabila hanya butuh satu resep agar pembelajaran di Indonesia berjalan baik tentu sangat mudah. Sayangnya, hal itu tak bisa dilakukan.
"Karena kita memiliki banyak daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda," ungkap Nino.
Nino menuturkan setiap sekolah di Indonesia memiliki kapasitas guru berbeda. Fasilitas penunjang pembelajaran juga tak sama.
Dia menyebut lantaran alasan itu pihaknya menghadirkan Kurikulum Merdeka. Nino menuturkan Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai kondisi satuan pendidikan masing-masing di daerah.
"Karena itu yang ditetapkan adalah kerangka, kisi-kisi panduan, dan alat bantu, bukan resep yang bisa dikerjakan langsung di sekolah pada Kurikulum Merdeka ini," papar dia.
Baca juga: Prinsip Utama Kurikulum Merdeka Berorientasi pada Murid |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News