Rafi mengikuti magang pada Agustus hingga Desember 2022 melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrsitek). Sebelumnya, dia mesti mengikuti berbagai tahapan seleksi, yakni seleksi administrasi, seleksi artikel ilmiah, dan wawancara.
Rafi mengungkapkan ada enam agenda pokok selama magang. Pertama, kuliah umum untuk memberikan pengetahuan mendasar mulai dari sejarah, tugas, hingga hubungan DPR RI dengan lembaga negara lainnya.
Kedua, melakukan serangkaian audiensi dengan pimpinan DPR RI, fraksi, komisi, badan, dan beberapa dukungan layanan yang terdapat di DPR RI. Ketiga, observasi dan magang dengan mekanisme audiensi di berbagai komisi, badan, dan pusat.
“Setiap awal pertemuan magang, peserta mendapat pembekalan dan induksi awal serta berpartner dengan mentor profesional dari komisi/badan/pusat yang akan mendampingi para peserta magang,” tutur dia.
Refi juga mengikuti simulasi sidang dan rapat paripurna. Pada akhir kegiatan, ia mengikuti evaluasi dengan menjalankan tes akhir dan presentasi pembidangan.
Rafi menyebut dari rangkaian agenda tersebut, terdapat sembilan produk luaran Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekjen DPR RI. Yaitu, infografis, parliamentary review, isu sepekan, jurnal penelitian, info singkat, policy brief, launching buku, hasil diskusi dari Focus Group Discussion (FGD), seminar atau workshop.
Dia mengaku sempat mengalami kesulitan dalam penyesuaian terhadap lingkungan kerja di lingkungan DPR RI. Rafi senang dan bahagia dapat merasakan dunia kerja dan sangat bersyukur dapat kesempatan berproses di lingkungan setjen DPR RI.
“Banyak hal baru yang aku ketahui saat aku melihat langsung di sana. Seperti proses pembuatan kebijakan, proses pengawasan kebijakan, proses pembahasan dan penetapan RAPBN menjadi APBN melalui UU, dan bonusnya adalah lingkungan di kompleks parlemen yang menarik," beber Rafi.
Dia menuturkan ada beberapa venue yang mengandung sejarah penting. Misalnya, Gedung Rapat Paripurna atau Gedung Nusantara yang memberikan kesan tersendiri.
“Maka dari itu, saya ingin mengajak mahasiswa Unair untuk mencoba kesempatan magang melalui MSIB. Apalagi Unair adalah universitas yang mendukung mahasiswanya untuk mengikuti program ini,” ujar Rafi.
Rafi juga mendorong mahasiswa Unair mengikuti MSIB di DPR RI. Hal itu agar mahasiswa lebih mengenal terkait lembaga legislatif di Indonesia dan mengetahui secara langsung proses pembuatan kebijakan.
"Dan mungkin dengan ikut program ini, mereka dapat memberikan masukan secara langsung terkait kebijakan perundang-undangan,” tutur dia.
Baca juga: Magang di Google hingga GoTo, Yuk Ikutan Program Bangkit Ada Kuota 4.000 Mahasiswa |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News