“Faktor kesehatan mental juga menjadi isu yang semakin mencuat, menambah kompleksitas masalah kekerasan anak,” kata Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, dalam Forum Merdeka Barat dikutip Selasa, 14 November 2023.
Dia menuturkan pandemi covid-19 juga diidentifikasi sebagai pemicu tambahan. Orang tua dipaksa menjadi guru selama periode pembelajaran jarak jauh.
"Hal ini menambah tekanan pada dinamika keluarga yang akhirnya turut berpengaruh pada mental anak," sebut dia.
Pribudiarta mengungkapkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menunjukkan 4 dari 10 anak perempuan dan 3 dari 10 anak laki-laki mengalami kekerasan fisik, psikis, atau seksual. Pelaku kekerasan sering kali adalah orang-orang yang dikenal, termasuk orang tua sendiri.
"Survei juga mengidentifikasi faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidaksetaraan sosial, dan ketidakmampuan dalam mengasuh sebagai pendorong utama," tutur dia.
Baca juga: Orang Tua Harus Jadi Role Model Anti Kekerasan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News