Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo (paling kiri). Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo (paling kiri). Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kurikulum Merdeka Hasil Evaluasi KTSP dan K13

Ilham Pratama Putra • 17 Januari 2024 18:11
Jakarta: Kurikulum Merdeka tidak benar-benar baru. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyebut Kurikulum Merdeka hasil evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013.
 
"Kurikulum Merdeka berdasarkan pada evaluasi kurikulum-kurikulum sebelumnya," ujar Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, di Sampoerna University, Rabu, 17 Januari 2024.
 
Nino mengungkapkan dari KTSP, Kurikulum Merdeka menyerap semangat kontekstualisasi pembelajaran di sekolah. Setiap sekolah diberikan keleluasaan untuk menetapkan pembelajarannya sendiri.

"Di Kurikulum 2013, ada yang bisa kita lanjutkan, ada juga yang itu enggak bisa. K-13 itu terlalu rigid, terlalu ingin menyeragamkan," sebut dia.
 
Namun, ada sejumlah hal yang dapat diserap dari K13 untuk Kurikulum Merdeka, yaitu pembentukan karakter. "Yang kita boyong dari Kurikulum 2013 adalah semangat holistiknya. K-13 itu tujuannya ingin membentuk karakter secara betul. Ini kita boyong," sebut Nino.
 
Baca juga: Penerapan Kurikulum Merdeka Secara Nasional di 2024 Harus Dipersiapkan Matang

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan