Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. Foto: Dok. Kemendikbud
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. Foto: Dok. Kemendikbud

Kemendikbudristek Dorong Kampus Vokasi Buka Kelas Internasional

Citra Larasati • 06 November 2021 14:25
Jakarta:  Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto berharap, perguruan tinggi vokasi di Indonesia terus meningkatkan jumlah kelas program internasionalnya.  Hal ini penting diwujudkan, agar lulusan vokasi mampu meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
 
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Konsorsium Program Internasional Perguruan Tinggi Vokasi di Indonesia atau The Inaguration of The Consortium of International Programme at Vocational Higher Education Institutions in Indonesia, 4 November 2021.  Wikan mengungkapkan bahwa tujuan forum ini adalah untuk mengembangkan kerja sama internasional dan membuat PTV di Indonesia berkelas internasional.
 
Selain itu, agar lulusan vokasi mampu bersaing di tingkat internasional.  Banyaknya manfaat yang didapat dari sinergi dengan lembaga asing, membuat kelas internasional di PTV ini dipandang perlu untuk terus ditingkatkan jumlahnya. 

“Kita ingin kampus-kampus di Indonesia makin banyak yang buka program internasional. Sehingga bukan hanya kita yang sekolah ke luar negeri tapi juga banyak mahasiswa asing yang sekolah di sini. Dengan begitu, nanti kita bisa promosi (pendidikan vokasi satu sama lain),” ucapnya.
 
Lebih lanjut, kata Wikan, PTV yang sudah membuka kelas internasional dapat saling berbagi praktik baik dengan PTV lain yang belum memiliki kelas internasional. “Sehingga kampus-kampus lain bisa belajar tentang program kelas internasional ini,” imbuh Wikan.
 
Ia berharap ke depan, satu PTV di Indonesia memiliki satu atau dua sister university di luar negeri agar peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi penelitian, dan aktivitas akademik semakin terbuka.  Sebetulnya, beberapa PTV maupun politeknik telah banyak yang berinisiatif melakukan kerja sama secara mandiri dengan universitas maupun industri di luar negeri.
 
Baca juga:  Kemendikbudristek Genjot Internasionalisasi Perguruan Tinggi Vokasi Lewat MBKM
 
Namun, dengan adanya konsorsium ini, Kemendikbudristek menunjukkan komitmen untuk mengkoordinir kerja sama tersebut dalam satu langkah. Selanjutnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan pemangku kebijakan di luar negeri dalam hal ini berperan untuk mengkoordinir institusi di luar negeri untuk bertemu dengan pihak dari Kemendikbudristek. 
 
“Kampus-kampus di Indonesia tinggal ikut kita saja kalau ingin bikin kelas kerja sama atau join degree. Nantinya antar kampus di dalam dan di luar negeri bisa saling bergotong royong, ini lebih efisien dalam menyelenggarakan suatu program studi tertentu karena melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas yang jumlahnya tidak sedikit,” terang Wikan. 
 
Di sisi lain, Wikan meyakini, apabila upaya ini dimotori kementerian maka lembaga di luar negeri akan lebih termotivasi untuk mengimplementasikan butir-butir kerja sama. “Kita bawa gerbong seluruh PTV, kita bawa 100 PTV misalnya. Kita langsung praktikkan (tunjukkan keseriusan komitmen kita),” tegasnya.  
 
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja mengatakan, bahwa forum ini merupakan wujud kesepakatan bersama untuk memperkuat dan mempercepat internasionalisasi PTV.  Pada 2022, pihaknya akan mengembangkan usaha kemitraan dengan institusi di luar negeri untuk berbagi praktik baik dan membangun kerja sama.
 
Lalu, di tahun 2023 ada program internasionalisasi kemitraan dengan universitas dan lembaga yang berfokus pada pendekatan kerja praktik magang kegiatan berbasis laboratorium, pertukaran pelajar, magang di luar negeri, dan lain-lain. 
 
“Kita tidak hanya ingin mengirimkan mahasiswa ke luar negeri tapi dengan kelas internasional kita berharap mahasiswa kita bisa berinteraksi dengan ekosistem pendidikan di luar negeri supaya mereka melihat kondisi ‘dunia luar’ dan punya pengalaman untuk menjadi pemimpin masa depan yang andal,” ujar Wikan. 
 
Pada tahun 2024 akan digagas program internasional yang bersifat timbal balik untuk mendapatkan manfaat yang menguntungkan dari kemitraan dengan institusi di luar negeri. “Kita harap ada rekognisi di tingkat internasional untuk seluruh PTV yang saat ini masih menjadi kendala supaya PTV kita di masa mendatang lebih dikenal,” harap Beny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan