dokter spesialis jantung RS UNS, Habibie Arifianto, dr.,SpJP (K)., M.Kes . Foto: Dok. UNS
dokter spesialis jantung RS UNS, Habibie Arifianto, dr.,SpJP (K)., M.Kes . Foto: Dok. UNS

Markis Kido Hingga Eriksen, Dokter RS UNS Beberkan A-Z Kesehatan Jantung

Citra Larasati • 16 Juni 2021 14:22

 
Ia juga menambahkan, pada kasus lain, cardiac arrest juga dapat disebabkan oleh aritmia atau gangguan irama pada jantung.
 
Sedangkan, pada kasus meninggalnya Markis Kido, Habibie menyampaikan, serangan jantung disebabkan karena penyakit jantung koroner.  Penyebabnya adalah aliran darah terhenti di pembuluh darah koroner secara tiba-tiba sehingga otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen.

“Risiko serangan jantung bagi atlet sama dengan risiko serangan jantung atau henti jantung mendadak pada populasi umum. Apalagi bagi yang sudah ada faktor risiko penyakit jantung koroner atau risiko keluarga dengan henti jantung mendadak,” ujarnya.
 
Habibie mengatakan, ancaman kesehatan terhadap jantung punya cakupan yang luas. Jika dilihat dari cakupan penyakit jantung, dapat ditemukan kasus penyakit jantung koroner, penyakit jantung katup, penyakit gagal jantung, sampai gangguan irama.
 
Sedangkan, serangan jantung adalah episode kurangnya oksigen dalam otot jantung yang diakibatkan karena tersumbatnya pembuluh darah koroner secara tiba-tiba. Dalam hal ini, pasien akan merasakan nyeri dada hebat, ampeg, dan panas yang mendadak.
 
“Terminologi henti jantung mendadak, yaitu keadaan jantung secara tiba-tiba berhenti melakukan fungsi pompa sehingga darah tidak dapat tersirkulasi. Henti jantung mendadak inilah yang sering menyebabkan kematian mendadak,” ujarnya.
 
 
Halaman Selanjutnya
Pencegahan dan penanganan 




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan