Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo. Metro TV
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo. Metro TV

Sekjen FSGI: Vaksinasi Sulit Jadi Syarat Utama Belajar Tatap Muka

MetroTV • 29 Agustus 2021 15:48
Jakarta: Kebijakan pembelajaran tatap muka segera diterapkan di sebagian daerah yang masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 hingga 3. Vaksinasi dianggap bukan syarat wajib karena banyak daerah yang belum mampu mengejar target.
 
"Persyaratan vaksinasi tentunya menjadi kendala, karena apa? Di daerah daerah banyak sekali, yang belum memulai untuk vaksinasi," jelas Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo dalam program Metro Pagi Primetime di Metro TV, Minggu, 29 Agustus 2021.
 
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran tatap muka adalah memastikan kesiapan berbagai pihak. Satuan pendidikan bersama dengan setiap sekolah harus memastikan siswa, guru, sarana prasarana, serta protokol kesehatan sudah siap.

"Menyiapkan SOP  yang harus dilaksanakan dengan baik sehingga dengan adanya pelaksanaannya itu akan menjadi lebih aman sehingga tidak menjadi klaster baru," kata Heru.
 
Pembukaan pembelajaran tatap muka tidak serta merta tanpa melalui pertimbangan. Sekretariat Dinas Pendidikan DKI Jakarta Agus Ramdani menjelaskan sekolah yang akan memberlakukan tatap muka harus melewati assemen 1, assemen 2, dan pelatihan secara blended learning.
 
Sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka memiliki kapasitas maksimal 50 persen dan di bawah pengawasan Satgas Covid-19. Namun, SD/MI, SMP, SMA/MA luar biasa memiliki kapasitas maksimal 5 orang per kelas.
 
Agus menegaskan keputusan untuk pembelajaran tatap muka bergantung pada orang tua peserta didik. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2021 menyatakan sekolah akan ditutup selama 3x24 jam apabila ada warga sekolah yang terpapar covid-19.
 
"Apabila ada warga sekolah yang terpapar sesuai Pergub 3 Tahun 2021 ini dilakukan emergency break yang 3x24 jam ditutup, tetapi pembelajaran tetap berlanjut online dari rumah," ujar Agus. (Widya Finola Ifani Putri)
 

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan