"Kalau ada murid-murid yang memang sudah siap dan ingin belajar calistung itu sebenarnya menurut saya enggak ada masalah," ujar Nadiem usai Apresiasi Bunda PAUD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.
Meski tidak mempermasalahkan, Nadiem tetap menyayangkan PAUD yang menjadikan calistung sebagai fokus pembelajaran. Tentu itu bukan tanpa sebab, keinginan orang tua agar anaknya segera bisa calistung sehingga ketika masuk jenjang Sekolah Dasar tidak kerepotan karena kelas 1 SD sudah diberi materi tersebut.
"Tapi kenyataannya hanya itu fokusnya sekarang di berbagai macam unit PAUD yang terjadi. Karena pada saat masuk SD kelas 1 sudah dicecar. Jadi banyak orang tua juga enggak salah pada saat masuk kelas 1 anak saya dibilang enggak bisa baca. Dia juga merasa dia sebagai orang tua bertanggung jawab," ujarnya.
Untuk kata pria 35 tahun ini, perlu ada keselarasan dan strategi kurikulum di semua jenjang. Sementara untuk PAUD memang perlu ada kolaborasi orang tua dan guru PAUD.
"Dua pihak ini harus membuat suatu kemitraan, antara orang tua dan guru PAUD untuk bekerja sama mendidik berdasarkan pendidikan karakter. Itu yang terpenting," ujarnya.
Pendidikan karakter, lanjut Nadiem, ketika diberikan sejak usia dini, akan membantu anak ketika naik ke jenjang SD. Karena bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan baik.
"Kalau kita sudah benarkan karakter itu pada saat usia dini, belajar di sekolah itu jadi mudah," kata Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id