"Untuk kejuruan ini LPTK tidak bisa menghasilkan semua guru, jurusan Kelautan, Penerbangan dan seterusnya, Kehutanan kita tidak punya," ungkap Totok Totok dalam diskusi daring, Rabu, 13 Mei 2020.
Totok menilai LPTK perlu berkolaborasi, sehingga bisa memenuhi semua guru untuk sekolah kejuruan yang ada. "Ini boleh berkolaborasi itu salah satu kelemahan LPTK," ujarnya.
Menurut Totok, kelebihan jumlah guru juga menjadi masalah, terutama lulusan S1. Ia mencontohkan, ada ribuan mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang lulus per wisuda. Di sisi lain, guru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) justru masih minim.
"Kekurangan guru kalau lulusan PPG, karena pengangkatan guru harus memiliki kualifikasi S1 atau D4 dan bersertifikasi pendidik," jelasnya.
Baca: IKA UPI Desak Pemerintah Tertibkan LPTK Abal-abal
Totok menilai, perlu ada juga rujukan peningkatan kurikulum LPTK untuk merespons program Kampus Merdeka. salah satu yang mesti diperhatikan ialah standar kompetensi pendidikan guru, yakni harus kuat dalam pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang ilmu atau keahlian yang nanti akan diajarkan, serta sikap dan kepribadian.
"Empat kompetensi tadi, yang menjadi kesatuan yang utuh," ujarnya
Totok menambahkan, lulusan S1 nantinya bisa diperkuat dengan pedagogik profesional di PPG.
Rujukan berikutnya ialah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). SN Dikti ini terkait sikap, pengetahuan keterampilan, pengetahuan umum, dan khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News