Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti memberikan apresiasi langsung dengan mengunjungi SMKN 2 Slawi pada Sabtu, 13 Juni 2020 (Foto:Dok.Kementan)
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti memberikan apresiasi langsung dengan mengunjungi SMKN 2 Slawi pada Sabtu, 13 Juni 2020 (Foto:Dok.Kementan)

Berkontribusi Bangun Sektor Pertanian, SMKN 2 Slawi Tuai Apresiasi

M Studio • 15 Juni 2020 09:39
Slawi: SMKN 2 Slawi berkontribusi membangun sektor pertanian dan peternakan melalui pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada praktek. 
 
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti memberikan apresiasi langsung dengan mengunjungi SMK N 2 Slawi pada Sabtu, 13 Juni 2020. 
 
"Kita perlu mengapresiasi sekolah penggiat pendidikan di bidang pertanian. Sebab, dari merekalah petani-petani muda dapat tercetak. Apalagi saat ini kita mengalami krisis regenerasi petani,” ujar Idha.

Kontribusi SMKN 2 Slawi tersebut sejalan dengan imbauan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Mentan menyebutkan pendidikan vokasi mempunyai peran penting menghasilkan petani milenial berjiwa entrepreneur.
 
"Pendidikan vokasi telah dituntun dengan era yang baru. Saat ini pendidikan vokasi menjadi jawaban karena sekarang tidak hanya mengajarkan keterampilan dalam pendekatan intelektual saja, tetapi juga sekaligus menyatukan sistem intelektual dengan manajemen orientasi seperti lapangan, dan praktis,” ujar Mentan Syahrul.
 
Saat ini, Kementan memang tengah fokus mempercepat regenerasi petani melalui pendidikan vokasi.
 
“Dari pendidikan vokasi ini akan mendorong lahirnya petani milenial yang entrepreneurship. Kementan juga memiliki sejumlah Politeknik Pertanian dan SMK PP Binaan untuk mencetak para alumni yang betul-betul job seeker maupun job creator, sehingga nantinya diharapkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi dikutip siaran pers, Senin, 15 Juni 2020. 
 
Lebih lanjut, siswa SMKN 2 Slawi  diharapkan dapat tetap berprestasi agar dapat menjadi SMK yang dibanggakan dan diapresiasi masyarakat serta stake holder untuk menyiapkan dan mencetak lulusan yang memiliki keunggulan, baik akademis maupun non akademis.
 
"Seperti halnya yang dikatakan Pak Mentan Syahrul, saat ini sekolah vokasi pertanian perlu menerapkan strategi yang tepat dalam menyikapi perkembangan kebutuhan dan teknologi di bidang pertanian untuk dapat diimplementasikan pada tataran pembelajaran yang efektif dan berhasil. Hal ini perlu kita dukung,” ucap Kapusdiktan Idha.
 
Saat ini, SMKN 2 Slawi  memiliki tujuh kompetensi keahlian, lima di antaranya merupakan jurusan pertanian yaitu Agribisnis Teknologi Pangan dan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Organik Ekologi (AOE – Program 4 tahun), dan Alat Mesin Pertanian (AMP).
 
Selain fasilitas yang telah tersedia, SMKN 2 Slawi juga sedang mengembangkan laboratorium kultur jaringan. Komoditas yang dikembangkan ialah anggrek, pisang cavendish, dan pisang susu. 
 
"Dalam mengembangkan laboratorium kultur jaringan ini, kami telah bekerja sama dengan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Namun akibat pandemi covid-19, proses pengkulturan baru bisa dilakukan pada tataran guru. Sebab, siswa masih menerapkan kebijakan learning from home (LFH),” ucap Kepala Sekolah SMKN 2 Slawi AR Hartono. 
 
Hartono berharap mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dalam upaya meningkatkan kompetensi guru yang berorientasi pada penguasaan teknologi di bidang pertanian dan peternakan. 
 
"Saat ini kami lebih mengedepankan orientasi siswa agar berwirausaha setelah lulus,” kata Hartono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan