Pembersihan area terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu. Minggu 16 Februari 2020. Foto: Medcom.id/Farhan Dwitama
Pembersihan area terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu. Minggu 16 Februari 2020. Foto: Medcom.id/Farhan Dwitama

Bapeten Siap Buka Data Impor Caesium 137 ke Polisi

Ilham Pratama Putra • 18 Februari 2020 17:11
Jakarta:  Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyatakan siap buka-bukaan soal data impor Caesium 137.  Hal itu guna membantu proses penyelidikan yang kini tengah dilakukan polisi atas temuan unsur radiasi nuklir di Komplek Batan Indah, Serpong, Tanggerang. 
 
"Bapeten sedang berkoordinasi dengan polisi. Kami punya data-data impor," kata Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto, di Gedung BPPT Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.
 
Lebih lanjut, Jazi mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki tugas pokok dan fungsi menyelidik, menyidik hingga menindak pidana kasus temuan radiasi nuklir ini. Sebab di dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran hal itu tidak diatur.

Justru lanjutnya, Bapeten hanya memiliki basis data mengenai industri-industri ataupun pihak-pihak yang menggunakan dan memanfaatkan Caesium 137 dalam proses kerja perusahaannya. Pihaknya hanya bisa memonitor penggunaan bahan nuklir tersebut.
 
"Semua kita monitor. Diimpor dari mana misalnya, kemudian siapa yang mengimpor, kemudian yang memberikan izin siapa, kemudian transportasinya itu kita juga tahu, karena harus ada izin dari Bapeten. Kemudian juga untuk melimbahkan itu Bapeten juga tahu," kata Jazi.
 
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melaporkan adanya paparan zat radioaktif Cesium-137 di wilayah Tangsel. Hasil pengujian pada beberapa lokasi ditemukan kesimpulan peningkatan radiasi zat radioaktif terjadi di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
 
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan menegaskan, zat radioaktif tersebut tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy yang terletak di kawasan Serpong. 
 
Cesium 137 adalah produk fisi yang berada di bahan bakar dan hanya akan terlepas jika ada kejadian yang melibatkan kerusakan bahan bakar. Batan dan Bapeten terus melakukan upaya pembersihan di lokasi tersebut.
 
Hingga hari ini, sebanyak 115 drum berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terpapar telah dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif. Selain itu, dilakukan juga pengecekan kondisi kesehatan warga di wilayah itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan