Najwa terpilih menjadi Duta Baca Indonesia sejak 2016. Sama dengan Najwa, Gol A Gong nantinya juga akan menjadi Duta Baca Indonesia selama lima tahun ke depan. Gol A Gong akan dipercaya untuk meningkatkan indeks literasi baca Indonesia mulai 2021 hingga 2026.
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando menyebut menjadi Duta Baca Indonesia tidaklah mudah. Pada tahun ini, kata dia, tantangannya ialah mengeluarkan Indonesia dari penghakiman budaya baca yang rendah.
"Di 2021 ini yang dihentikan adalah penghakiman masyarakat yang rendah budaya bacanya," kata Syarif dalam pengukuhan dan talkshow Duta Baca Indonesia secara daring, Jumat, 30 April 2021.
Dia berharap Gol A Gong bisa menghidupkan gairah baca tersebut. Selain itu dia berharap Gol A Gong juga bisa menghidupkan gairah penerbit untuk mempebanyak ketersediaan buku.
"Di 2021 ini perlu juga mengutuk peran hulu. Penerbitan buku, ketersediaan buku di masyarakat juga harus dipastikan. Jangan satu buku ditunggu 99 orang untuk baru bisa dibaca," kata Syarif.
Baca: Pertama di Indonesia, Sekolah Formal Tawarkan 100% Sekolah Daring
Syarif menyebutkan, setidaknya setiap tahun Indonesia membutuhkan 810 juta buku. Di mana, minimal tiga buku baru untuk setiap orang di setiap tahunnya.
"Itu paling minimal untuk peningkatan literasi kita. Di sini peran Duta Baca kita sangat berat mengangkat itu," Sebutnya.
Terakhir, Syarif menegaskan jika Duta Baca bukanlah anak perpustakaan. Duta Baca Indonesia merupakan kepercayaan negara dalam peningkatan literasi.
"Ada kepercayaan di sana, memastikan indeks literasi. Kemanapun anda pergi itu ditanggung APBN melalui Perpustakaan Nasional guna mencapai misi kita ini," tutup Syarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News