Adapun tujuh PTN itu di antaranya, Fisip Universitas Lampung, Fisip Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado, Fisip Universitas Sriwijaya Palembang. Selanjutnya FISIP Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Bengkulu, dan Universitas Palangkaraya.
Dekan FISIP Universitas Jember, Djoko Poernomo menjelaskan, langkah kerja sama dengan tujuh institusi Fisip ini selaras dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud-Ristek.
Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain, termasuk kesempatan bagi dosen menjalin kerjasama di bidang pengajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat dengan koleganya, tanpa dibatasi ruang dan waktu.
“Setiap FISIP tentu memiliki kekhasan dan keunggulan masing-masing, baik dari sisi sumber daya manusia maupun dari keunggulan yang berbasis dari visi misi masing-masing FISIP. Keunggulan yang jika dikolaborasikan maka akan saling menguntungkan,” tutur Djoko dalam siaran pers Universitas Jember dikutip Jumat, 14 Mei 2021.
Secara resmi, kerja sama ini baru akan berjalan di semester depan. Namun, implementasinya, sudah ada dosen yang menjalankan kerja sama tersebut.
“Bahkan khusus kerja sama dengan FISIP Universitas Sriwijaya sudah berjalan untuk semester ini, sudah ada dosen kami yang memberikan kuliah secara daring ke mahasiswa FISIP Universitas Sriwajaya dan sebaliknya,” imbuh Dekan Fisip Universitas Jember itu.
Baca juga: Putra Indonesia Timur Pertama Baca Pidato Kelulusan di Northeastern University
Sementara itu Wakil Dekan I Fisip Universitas Lampung, Dedi Hermawan mendukung jalinan kerja sama di antara delapan FISIP ini. Menurutnya pandemi covid-19 membatasi mobilitas namun di lain sisi membuka peluang kerja sama yang luas.
Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada program studi yang sama di masing-masing fakultas, namun terbuka dengan program studi yang berbeda. Misalnya di Fisip Universitas Lampung tidak memiliki Program Studi Kesejahteraan Sosial sementara di Fisip Universitas Jember belum ada Program Studi Ilmu Pemerintahan.
"Diharapkan kerja sama kali ini akan menjadi pintu bagi kerja sama lain yang lebih luas,” ungkap Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News