Ilustrasi sekolah. DOK MI/Widiyanto
Ilustrasi sekolah. DOK MI/Widiyanto

Fakta Menarik di Balik Sekolah Mulai Tahun Ajaran Baru pada Bulan Juli

Renatha Swasty • 14 Januari 2025 15:47
Jakarta: Setiap tahun pada bulan Juli selalu menjadi momen yang dinanti pelajar di Indonesia. Setelah menikmati liburan panjang, mereka kembali ke sekolah untuk memulai tahun ajaran baru.
 
Namun, pernahkah terpikirkan mengapa awal masuk sekolah di Indonesia selalu dimulai pada bulan Juli? Ternyata, ada sejarah dan alasan menarik di balik penentuan bulan ini sebagai awal kalender pendidikan lho. Penasaran? Simak penjelesannya yuk!

Sejarah masuk sekolah

Dilansir dari laman Ruangguru, sebelum 1979, tahun ajaran baru di Indonesia dimulai pada Januari dan berakhir di Desember. Namun, semuanya berubah ketika Menteri Pendidikan Daoed Joesoef, melalui UU Nomor 0211/U/1978, memutuskan menggeser awal tahun ajaran ke bulan Juli.
 
Kebijakan ini membuat tahun ajaran 1978 diperpanjang hingga Juni 1979, menjadikannya tahun ajaran terpanjang sepanjang sejarah dengan durasi 1,5 tahun. Perubahan ini memberikan waktu lebih lama bagi siswa mempersiapkan tahun ajaran berikutnya.

Meski demikian, kebijakan ini tidak berjalan tanpa hambatan. Kritik tajam datang dari berbagai pihak, termasuk Prof. Soenarjo, Menteri Dalam Negeri saat itu, yang menilai siswa tidak seharusnya dijadikan "kelinci percobaan." Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, juga menyatakan menteri tidak bisa seenaknya mengubah sistem pendidikan yang sudah ada.
 
Di tengah banyaknya penolakan, Daoed Joesoef tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Untuk merealisasikan perubahan ini, ia mengambil langkah strategis dengan mengundur waktu kelulusan siswa dan mengisi masa tunggu dengan materi tambahan.
 
Kebijakan ini mencerminkan komitmennya terhadap reformasi pendidikan, meskipun menghadapi banyak pertentangan dari berbagai kalangan.
 
Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Omzet Penjualan Seragam Sekolah Meningkat 80 Persen
 

Alasan tahun ajaran baru dimulai bulan Juli

Ada sejumlah alasan logis yang mendasari perubahan awal tahun ajaran di Indonesia menjadi bulan Juli. Berikut beberapa alasan utamanya dikutip dari laman Ruangguru dan sman8tangerang:

1. Penyelarasan anggaran pendidikan

Awal tahun ajaran di bulan Januari dianggap terlalu dekat dengan periode penutupan buku anggaran di akhir tahun. Hal ini dapat menyebabkan pengelolaan keuangan pendidikan menjadi kurang optimal. Dengan memindahkan tahun ajaran ke bulan Juli, pengelolaan anggaran dapat dilakukan dengan lebih teratur tanpa tekanan waktu.

2. Menyamakan dengan kalender pendidikan global

Di banyak negara, tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan tahun setelah libur musim panas. Untuk mendukung siswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, kalender pendidikan diselaraskan dengan jadwal tersebut. Gagasan ini diusulkan oleh Daoed agar siswa Indonesia lebih mudah beradaptasi di luar negeri.

3. Menghindari Gangguan Musim Hujan

Musim hujan yang biasanya terjadi di akhir tahun menjadi salah satu pertimbangan penting. Jika tahun ajaran baru dimulai di Januari, liburan sekolah akan berlangsung di bulan Desember, yang sering diwarnai hujan. Dengan menggeser tahun ajaran ke bulan Juli, siswa dapat menikmati liburan lebih nyaman dan menyenangkan.
 
Itulah alasan tahun ajaran baru dimulai pada bulan Juli. Kebijakan ini dibuat untuk mempermudah pengelolaan anggaran, menyesuaikan jadwal pendidikan internasional, dan membuat liburan siswa lebih nyaman. Walaupun sempat diprotes, perubahan ini tetap dilakukan demi kebaikan pendidikan. (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan