Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Apa Arti Backburner? Istilah yang Sedang Tren di Kalangan Gen Z

Muhammad Syahrul Ramadhan • 29 Oktober 2024 11:00
Jakarta: Fenomena backburner kini ramai diperbincangkan di kalangan Gen Z. Istilah ini sering dipakai terutama dalam konteks hubungan asmara dan sosial. 

Arti Backburner


Mengutip laman Merriam-Webster, backburner adalah kondisi yang tak masuk dalam pertimbangan. Ini juga merujuk istilah dari dunia kuliner, istilah ini digunakan untuk merujuk pada praktik menempatkan sesuatu di bagian belakang kompor untuk tetap hangat namun tidak secara aktif dimasak. 
 
Dalam hubungan, istilah ini merujuk pada seseorang yang dipertahankan dalam lingkaran komunikasi ringan tanpa komitmen serius, dengan tujuan sebagai "cadangan" jika hubungan utama mengalami masalah atau berakhir.
 
Menurut penelitian mengenai bahasa gaul yang digunakan oleh generasi muda di media sosial, backburner menjadi salah satu istilah yang menggambarkan bagaimana Gen Z melihat hubungan secara fleksibel. Seiring kemajuan teknologi dan budaya media sosial, mereka cenderung mempertahankan beberapa koneksi yang bisa diandalkan di masa depan, tanpa tekanan atau ekspektasi untuk komitmen serius. 

Backburner tidak terbatas pada hubungan asmara saja, tetapi juga bisa terjadi dalam konteks pertemanan atau relasi sosial lainnya.

Mengapa Istilah Backburner Menarik bagi Gen Z?


Bagi generasi yang tumbuh di era digital dan berkomunikasi melalui platform sosial seperti Instagram, TikTok, dan berbagai aplikasi kencan, konsep backburner memiliki daya tarik khusus. Gen Z memanfaatkan akses yang mudah ke berbagai pilihan interaksi, dan banyak di antara mereka merasa lebih nyaman dengan hubungan tanpa komitmen penuh. 
 
Mereka menganggap backburning sebagai cara untuk menjaga beberapa opsi terbuka sebagai bentuk kendali diri dan keamanan emosional, tanpa harus terikat pada hubungan jangka panjang yang serius. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh preferensi Gen Z terhadap kebebasan dalam menjalin relasi, di mana mereka cenderung menghindari tekanan dari komitmen formal dan memilih untuk memiliki hubungan yang longgar dan fleksibel.

Tanda-Tanda Anda Menjadi Backburner


Mengenali bahwa Anda menjadi backburner bisa dilakukan dengan memperhatikan pola komunikasi pasangan atau teman Anda. Berikut adalah beberapa tanda umum:
 
1. Hubungan Terasa Tidak Konsisten: Jika seseorang hanya menghubungi Anda saat mereka memiliki waktu luang atau ketika pilihan lainnya tidak tersedia, ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda hanya dijadikan sebagai cadangan.
   
2. Ketidakjelasan dalam Hubungan: Tidak ada kepastian atau komitmen yang diberikan dalam hubungan tersebut. Komunikasi lebih sering dalam bentuk percakapan singkat atau ringan tanpa rencana ke depan.
 
3. Sering Membahas atau Memposting Orang Lain: Jika pasangan atau teman sering kali membahas atau memposting tentang orang lain di media sosial, bisa jadi itu adalah tanda bahwa Anda bukan prioritas utama dan hanya sebagai opsi sekunder.
 
4. Tidak Ada Perencanaan Jangka Panjang: Hubungan yang berorientasi jangka pendek atau tanpa upaya pertemuan langsung bisa menjadi petunjuk bahwa Anda berada dalam posisi backburner.
 
Baca juga: Arti Jam Koma, Istilah Baru Gen Z yang Ramai Dibahas di TikTok
 

Dampak Backburner pada Kesehatan Emosional


Fenomena backburner memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan emosional, baik bagi pihak yang dijadikan cadangan maupun bagi pelakunya:
 
- Bagi Pihak yang Dijadikan Backburner: Seseorang yang merasa dirinya hanya sebagai backburner bisa mengalami perasaan tidak dihargai, berkurangnya kepercayaan diri, dan ketidakjelasan dalam memahami status hubungan. Hal ini bisa berujung pada kebingungan emosional, bahkan kecemasan, karena hubungan terasa tidak pasti dan mereka merasa kurang berarti dalam kehidupan pihak lainnya.
  
- Bagi Pelaku Backburning: Memelihara beberapa pilihan dalam hubungan dapat membuat pelaku sulit membangun ikatan yang dalam dan bermakna. Kebiasaan memiliki beberapa opsi cadangan mungkin terlihat aman di awal, tetapi pada akhirnya dapat membuat mereka kesulitan menemukan koneksi yang autentik. Kebiasaan ini juga dapat menumbuhkan ketidakmampuan untuk berkomitmen dan membentuk hubungan yang sehat.

Mengatasi Fenomena Backburner dalam Hubungan


Bagi mereka yang merasa terjebak dalam situasi backburner, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bermakna:
 
1. Komunikasi Jujur dan Terbuka: Komunikasi adalah kunci utama. Beranikan diri untuk bertanya tentang niat dan harapan dalam hubungan tersebut. Jika komunikasi berjalan baik, ini dapat mencegah salah paham dan memberikan kepastian akan arah hubungan.
 
2. Refleksi Diri dan Keinginan dalam Hubungan: Penting untuk melakukan introspeksi dan mengevaluasi apa yang sebenarnya diinginkan dari hubungan tersebut. Jika merasa tidak mendapatkan kebahagiaan atau kepastian, mungkin saatnya mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan dengan orang lain yang lebih siap berkomitmen.
 
3. Fokus pada Pengembangan Diri: Daripada mempertahankan hubungan yang tidak pasti, fokuslah pada pengembangan diri. Bangun kehidupan yang berarti dan mandiri, sehingga tidak tergantung pada perhatian atau validasi dari orang lain.
 
4. Cari Dukungan dari Lingkungan Sosial yang Sehat: Dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung dan menghargai Anda akan membantu memulihkan kepercayaan diri. Lingkungan yang positif akan memberikan perspektif yang lebih sehat dalam menjalin hubungan di masa depan.
 
(Suchika Julian Putri)
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan