"Dalam memformulasikan riset perlu bagi kita untuk bisa membangun komunikasi dengan dunia industri, membangun komunikasi dengan masyarakat," papar Arif dalam Prime Time News Metro TV dikutip Rabu, 15 Januari 2025.
Menurutnya, tujuan riset untuk menjawab masalah di masyarkat. Karena itu, komunikasi sangat diperlukan.
"Maka kita akan benar-benar hadir untuk menjawab berbagai tantangan dan juga masalah yang ada di masyarakat," ujar dia.
Arif mengatakan hasil riset bisa menjawab masalah yang ada dengan hadir dan berkomunikasi di masyarkat. Dalam hal itu, pendekatan terhadap masalah di masyarakat mesti dilihat dari berbagai perspektif.
Baca juga: Tak Hanya pada Manusia, IPB Terapkan Teknologi Bayi Tabung untuk Hewan Langka |
"Karena itu transdisiplin dengan kolaborasi keilmuan itu perlu dilakukan. Kemudian, orientasi pada problem solving harus dari berbagai sisi," tegas Arif.
Arif menuturkan IPB membuka program studi (prodi) baru yang tak lagi sekadar interdisiplin atau pendekatan yang menggabungkan dua atau lebih disiplin ilmu. "Tapi sudah transdisiplin. Jadi lebih tinggi derajat integrasinya," ungkap dia.
Transdisiplin merupakan pendekatan holistik untuk menyelesaikan masalah kompleks yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Misalnya, IPB punya program studi (prodi) Artificial Intelligence (AI).
"AI itu kan kombinasi antara matematika, sains, data dan ilmu komputer," jelas dia.
Contoh lain, pihaknya mengembangkan prodi Smart Agriculture. Prodi itu dipercaya memberikan keilmuan yang mampu menyelesaikan masalah pertanian di Indonesia.
"Karena pertanian itu tak mungkin hanya agronomi. Tapi juga ada ilmu tanah, engineering, teknik elektro dan komputer," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News