Salah satu yang diukur di dalamnya adalah kemampuan siswa, baik di jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) menyoroti Rapor Pendidikan 2025, salah satunya pada poin literasi dan numerasi.
Pada poin tersebut didapatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa masih belum merata. Bahkan, 35 persen siswa belum mencapai kemampuan minimum.
"Sekitar 35 persen anak yang belum mencapai kemampuan minimum literasi dan numerasi," tulis informasi di akun @pspk_id dikutip Jumat, 28 Maret 2025.
Baca juga: Kemendikdasmen Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024, Intip Isinya |
Artinya, 35 persen siswa belum bisa memahami isi teks sederhana sesuai tingkat kelasnya. Peserta didik tersebut juga belum bisa menerapkan konsep matematika dasar untuk menyelesaikan masalah kontekstual sederhana.
Meski begitu, capaian tersebut ternyata sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan capaian literasi dan numerasi dari tahun 2024.
"Peningkatan ini dilihat sebagai dampak positif implementasi kebijakan pendidikan yang holistik selama ini," tulis PSPK.
Adanya tren peningkatan kemampuan litarasi dan numerasi itu disebabkan kurikulum yang dijalankan sekolah. Kurikulum dinilai lebih sederhana namun mendalam.
"Selain itu ada upaya peningkatan kompetensi guru, pendampingan satuan pendidikan maupun hal lain yang relevan," beber PSPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News