Penerima beasiswa Chevening Nursidah Abdullah. DOK YouTube Hotcourses Indonesia
Penerima beasiswa Chevening Nursidah Abdullah. DOK YouTube Hotcourses Indonesia

Cerita Nida Kejar Beasiswa Chevening Saat Pandemi Covid-19, Tempat Ujian IELTS Tak Buka

Ilham Pratama Putra • 29 Agustus 2024 14:54
Jakarta: Banyak usaha yang bisa kamu lakukan untuk mengejar mimpi kuliah di luar negeri. Salah satunya dengan mencari beasiswa.
 
Saat ini banyak program beasiswa yang tersedia untuk studi di luar negeri. Salah satunya beasiswa Chevening.
 
Beasiswa Chevening merupakan beasiswa dari United Kingdom (UK) untuk mahasiswa internasional. Beasiswa ini juga dapat dilamar oleh orang Indonesia.

Beasiswa ini pula yang dipilih Nursidah Abdullah atau kerap disapa Nida. Ia mendapatkan kesempatan kuliah bidang Kesehatan Masyarakat (Public Health) di Swansea University melalui skema beasiswa Chevening.
 
"Saat mau kuliah di luar negeri dengan mencari beasiswa, kita harus kumpulin dulu informasi seputar beasiswanya. Nah aku cocok ini salah satunya dengan Chevening," ungkap Nida dalam siaran YouTube Hotcourses Indonesia dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.
 
Dia mengungkapkan tak ada batasan umur bagi pelamar beasuswa Chevening. Nida juga merasa cocok dengan beasiswa ini karena sangat ingin kuliah di universitas di UK.
 
"Terus ini kan programnya satu tahun belajar, jadi sangat cocok buat saya biar tidak terlalu lama meninggalkan karier di Indonesia," beber dia.
 
Proses aplikasi beasiswa Chevening juga tidak rumit. Sebab, awal pendaftaran tidak membutuhkan banyak administrasi.
 
"Cuma jika kamu ingin mendaftar beasiswa ini, kamu harus yakin dan tahu apa alasanmu mendaftar ke universitas tersebut dan apa tujuannya. Karena ini menjadi salah satu penilaian," ungkap dia.
 
Sayangnya, ketika Nida mendapat panggilan untuk interview saat itu terjadi pandemi covid-19. Akhirnya wawancara beasiswa dilakukan secara online, selang satu bulan pemberitahuan.
 
Setelah melalui tahapan wawancara, Nida mendapatkan notifikasi berhasil lulus beasiswa Chevening. Namun, kendala kembali terjadi ketika Nida harus mengumpulkan sertifikat IELTS.
 
Dengan kondisi covid-19 masih melanda, tidak ada tempat ujian yang beroperasi. Untungnya, pihak Chevening dan Swansea University mau memaklumi kondisi tersebut.
 
Nida tidak henti membangun komunikasi dengan kampus. Ketika itu, hampir seluruh penerima beasiswa Chevening di tahun tersebut tidak bisa mengumpulkan sertifikat IELTS yang dibutuhkan, hingga akhirnya pihak universitas memberikan solusi yaitu dengan mengikuti The Swansea University English Language Test (SWELT).
 
Proses tes dijalani dalam dua hari. Dengan itu pula, Nida resmi lolos beasiswa Chevening dan dinyatakan diterima di Swansea University.
 
"Ketika hasil tes sudah keluar, dengan cepat Nida langsung submit sertifikat yang dibutuhkan agar bisa berangkat ke Inggris untuk menjalani beasiswa Chevening di Swansea University," cerita dia.
 
Baca juga: Kedubes Inggris Jakarta Gandeng bp Indonesia Bagikan Beasiswa Chevening untuk Masyarakat Papua

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan