Hal ini yang mendorong ketertarikan Drs Janto Sulungbudi pada fisika. Dosen Fisika Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) itu menceritakan ketertarikannya pada fisika.
"Saya tertarik pada sesuatu yang praktis dan nyata, yang lebih berguna langsung," ujar Janto.
Ketertarikan Janto terlihat saat mengaplikasikan ilmu fisika pada perangkat mesin berlanjut di acara televisi Galileo yang populer dalam menyebarkan ilmu sains dalam masyarakat.
Meski memiliki tantangan tersendiri, Janto mengakui bahwa hal tersebut memupuk kecintaannya akan fisika. “Semakin lama dijalani, semakin asyik," ujar Janto.
Proses pengujian dalam mencari kebenaran ilmu tidak lepas dari aktivitas perkuliahan Janto di Program Studi UNPAR.
Tidak dapat dipungkiri, seringkali akademisi khususnya mahasiswa mengalami pertentangan akan suatu ide dan fenomena baik dari bahan referensi maupun rekan belajar dan guru. Misalnya, penangkal petir. Apakah penangkal petir berguna untuk menangkal atau mengundang petir? Untuk membuktikannya, Janto menyelenggarakan peragaan menggunakan petir mini dan model penangkal petir.
Dengan menyaksikan peragaan tersebut, mahasiswa dapat melakukan pengamatan secara langsung, mengalami, dan memahami fenomena alam dalam ilmu fisika.
Janto menyebutkan bahwa melalui eksperimen, kita bekerja langsung dengan dunia nyata. Hal ini tentu memberikan pemahaman yang lebih dari ide yang dasarnya bisa benar maupun salah.
“Kalau ada yang meragukan, tanya kepada siapa? Yang paling benar, ya tanya ke alam," ujar Janto yang sudah 20 tahun mengembangkan Program Studi Fisika di UNPAR.
Dalam merancang dan mengadakan eksperimen yang mudah dipahami serta menumbuhkan keingintahuan tentu membutuhkan upaya ekstra. Khususnya di masa pandemi ini, di mana eksperimen fisika sulit dilakukan secara tatap muka
Hal itu perlu dibantu oleh perangkat daring dan digital. Hal ini membawa tantangan tersendiri, baik bagi pendidik maupun peserta didik.
Untuk itu, Janto menegaskan pentingnya motivasi dalam melakukan eksperimen fisika. “Semua harus digerakkan oleh motivasi,” kata Janto.
Apalagi, aktivitas generasi muda kini sangat dipengaruhi oleh motivasi. Maka, dengan motivasi yang kuat untuk memahami alam, seseorang akan semakin terdorong mencari tahu dan belajar dalam meningkatkan pemahaman akan ilmu.
Salah satu yang menghalangi (keinginan belajar) adalah ketakutan. Hampir setiap orang dihantui oleh ketakutan akan melakukan kesalahan dalam bereksperimen.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi murid tetapi juga guru, semisal terlihat dalam diskusi guru maupun Pelatihan Guru Fisika (PGF) yang secara rutin diselenggarakan oleh UNPAR.
"Penting bagi semua untuk menumbuhkan keberanian dalam bertanya, belajar, dan bereksplorasi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id