Plt. Dirjen Diktiristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam menyebut jurnal yang dipublikasikan sebaiknya tak cuma mengejar kuantitas. Namun juga harus memperhatikan relevansi dengan kebutuhan masyarakat.
"Saya, Mas Menteri (Mendikbudristek, Nadiem Makarim) terus menekankan pada relevansi dan kualitas. Kita mungkin 50 ribu publikasi tapi berapa persen yang menjawab kebutuhan masyarakat, relevan menjawab masalah UMKM, petani," kata Nizam dalam Anual Seminar WCP, Kamis 9 Desember 2021.
Menurutnya, relevansi jurnal ilmiah dengan kebutuhan masyarakat sangat penting. Sebab, jurnal tersebut tentu dapat dimanfaatkan sebagai pemecah masalah di masyarakat.
Contohnya penelitian soal pengelolaan kopi. Masyarakat mungkin banyak yang belum tahu mengenai pengelolaan kopi hingga nilai jual pemasarannya.
"Padahal kalau biji kopi itu satu kilo mungkin di bawah 100 ribu tapi kan kalau sudah masuk Starbuck bisa bertambah nilainya. Begitu juga minyak atsiri kalau di pasar murah tapi kalau sudah jadi parfum di Paris menjadi jutaan rupiah," terangnya.
Baca juga: 7 Situs Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional Terpercaya
Nizam mengajak para peneliti untuk terus membangun inovasi di Indonesia. Terutama yang berdampak kepada masyarakat yang mengelola usaha di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Mari kita bangun bangsa ini denga inovasi terutama industri menengah ke bawah yang berdampak kepada masyarakat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News