"Seperti fasilitas Sarana Olahraga Ganesha (Saraga) dan Perpustakaan dalam kampus yang dibuka dengan sistem antrean," kata Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengutip laman ITB, Sein, 4 Oktober 2021.
Fokus utama pemberlakuan PTM yakni ITB ingin memperjuangkan kembali kondisi akademik yang sempat terhambat pada kondisi serba daring. Pembelajaran tatap muka disebut tidak hanya diidamkan oleh para mahasiswa, tetapi juga para dosen-dosen yang rindu suasana kelas.
Reini menjelaskan, kondisi pandemi covid-19 di Kota Bandung cenderung terkendali dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini bisa meningkatkan optimisme ITB dalam menyelenggarakan kegiatan luring dengan aturan-aturan yang berlaku.
Baca: ITB Mulai Gelar Kuliah Tatap Muka
Vaksinasi adalah syarat utama yang harus ditunaikan oleh seluruh sivitas ITB. Untuk memberikan kemudahan dan jaminan keamanan, ITB juga akan turut serta membantu mahasiswa yang masih kesulitan dalam memperoleh vaksin.
"Kita lindungi sivitas ITB dengan membudayakan kegiatan baru. Kegiatan-kegiatan esensial boleh dilaksanakan dengan batasan tertentu. Dasarnya adalah kepedulian. Kita learning by doing. Kalau salah, segera diperbaiki." ujarnya.
Sekretaris ITB, Widjaja, juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa untuk selalu memperhatikan segala informasi terkini melalui surat edaran ataupun arahan-arahan yang dikeluarkan oleh pusat supaya bisa lebih mempersiapkan PTM terbatas.
ITB secara bertahap menyalakan satu per satu lampu hijau untuk mengundang kembali mahasiswa ke kampus. Terbukti pada area sentral ITB memasang baliho besar dengan kalimat 'Kami Juga Rindu Kalian' sebagai salah satu bentuk sambutan ITB kepada mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News