Ilustrasi. Medcom.id/Citra Larasati
Ilustrasi. Medcom.id/Citra Larasati

Aturan Menggunakan Imbuhan dalam Tata Bahasa Indonesia

Medcom • 09 Juni 2022 20:00
Jakarta:  Imbuhan atau afiks merupakan tambahan dalam tata bahasa Indonesia untuk membuat kata baru. Ini dapat mengubah kata dasar menjadi kata baru, di mana maknanya juga berbeda dari kata asal.
 
Imbuhan dibedakan menjadi empat macam berdasarkan letak posisinya. Keempat afiks tersebut ialah prefiks, sufiks, konfiks, dan infiks.
 
Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang posisinya terletak di awal. Sebaliknya, sufiks atau akhiran merupakan imbuhan yang terletak di akhir. 
 
Baca juga: Frasa dan Klausa: Pengertian, Perbedaan, Contoh dalam Kalimat


Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan akhir. Adapun infiks terletak di tengah kata, sehingga disebut juga dengan istilah sisipan.
 
Untuk mengenal jenis-jenis imbuhan lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini yang dikutip dari laman Zenius.

Prefiks

Prefiks memiliki enam macam awalan. Keenamnya ialah me-, pe-, ber-, ter-, ke-, dan di-.

1. Me-

Awalan me- umumnya digunakan untuk mengubah kata benda, baik menjadi kata sifat ataupun kata kerja. Awalan ini terbagi lagi menjadi enam jenis berdasarkan huruf pertama kata dasar.
  1. Me- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan m, n, l, r, ng, ny, w, dan y
  2. Men- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan t, d, c, j, z, dan sy
  3. Mem- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan f, p, dan b
  4. Meng- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan g, k, h, q, serta semua huruf vokal (a, i, u, e, o)
  5. Meny- hanya digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan s
  6. Menge- dikhususkan untuk kata yang hanya memiliki satu suku kata
Selain keenam aturan tersebut, masih ada satu aturan prefiks yang perlu diingat. Kata dasar dengan huruf depan k, t, s, dan p akan melebur setelah diberi imbuhan me-, lebih tepatnya menjadi me(N)-.

2. Pe-

Awalan pe- digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda. Awalan ini terbagi lagi menjadi tujuh jenis berdasarkan huruf pertama kata dasar.
  • Pe- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan konsonan
  • Per- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan vokal yang diikuti konsonan
  • Pel- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan konsonan yang diikuti vokal
  • Pen- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan c, d, j, dan t
  • Pem- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan b, f, dan p
  • Peny- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan s
  • Peng- digunakan untuk kata dasar dengan huruf depan vokal
Sama seperti me-, awalan pe- juga akan melebur kata dasar dengan huruf depan k, t, s, dan p menjadi me(N)-.

3. Ber-

Awalan ber- memiliki fungsi mengubah kata dasar menjadi kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dan kata bilangan. Awalan ini bisa digunakan pada kata dasar yang huruf depannya vokal dan konsonan.
 
Bila imbuhan ber- diikuti dengan kata yang suku kata pertamanya mengandung ‘er’, maka huruf r pada imbuhan ber- akan melebur. Misalnya kata cermin, jika ditambah awalan ber-, akan menjadi becermin, bukan bercermin.

4. Ter-

Awalan ter- berfungsi mengubah kata dasar menjadi kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Sama seperti ber-, awalan ini bisa digunakan pada kata dasar yang huruf depannya vokal dan konsonan.
 
Imbuhan ini memiliki makna yang beragam. Beberapa di antaranya, tidak sengaja melakukan sesuatu, atau bermakna superlatif yang mendeskripsikan tingkatan dari sebuah subjek (sederhananya, bermakna ‘yang paling’).
 
Perlu diingat, huruf r pada imbuhan ter- juga akan melebur apabila diikuti dengan kata yang suku kata pertamanya mengandung ‘er’. Seperti kata percaya, jika ditambah awalan ter-, akan menjadi tepercaya, bukan terpercaya.

5. Ke-

Awalan ke- berfungsi mengubah kata dasar dengan huruf awalan apa pun menjadi kata benda, kata kerja, dan kata bilangan. Sama seperti ter-, awalan ini umumnya bermakna ketidaksengajaan atas sebuah kejadian.

6. Di-

Awalan di- berfungsi membentuk kata dasar dengan huruf awalan apa pun menjadi kata kerja. Lain halnya dengan ter- dan ke-, imbuhan ini bermakna aksi yang disengaja.

Sufiks

Sufiks memiliki empat macam akhiran yang tentunya juga berbeda makna. Keempatnya ialah -kan, -i, -an, dan -nya.
 
Akhiran -an biasanya dipakai untuk membuat kata benda, akhiran -kan dan -i digunakan untuk kata yang ada dalam kalimat perintah, sedangkan akhiran -nya dipakai untuk menunjukkan kepemilikan.

Infiks

Infiks memiliki tiga macam sisipan, yaitu -el, -em, dan -er. Ketiga tentu memiliki makna berbeda, tergantung kata dasar yang ditambahkan sisipan.
 
Sebagai contoh, kata dasar ‘gigi’ jika ditambah -er akan menjadi ‘gerigi’ yang berarti ‘banyak gigi’. Kata dasar ‘tunjuk’ bila ditambah -el akan menjadi ‘telunjuk’ yang artinya alat untuk menunjuk.

Konfiks

Konfiks memiliki lima macam imbuhan, yaitu ke-an, ber-an, pe-an, per-an, dan se-nya. Imbuhan ini berfungsi membentuk kata benda.
 
Meskipun terlihat seperti gabungan antara awalan dan akhiran, bukan berarti konfiks sama dengan prefiks yang ditambah sufiks. Itulah jenis-jenis imbuhan yang bisa digunakan dalam tata bahasa Indonesia. Tidak sulit untuk membedakan keempatnya, bukan? (Nurisma Rahmatika)
 
Baca juga: 3 Universitas Luar Negeri Ini Punya Jurusan Bahasa Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan