Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Hasbi, mengatakan tujuan konferensi ini untuk mempertemukan para pembuat kebijakan, akademisi, praktisi, peneliti, dan semua pihak terkait lainnya yang berbagi semangat dan kepedulian terhadap ECE dan masalah pengasuhan anak, baik dari entitas nasional atau internasional.
“Diharapkan melalui konferensi ini akan membantu pemerintah Indonesia untuk memikirkan kembali dan mengkonseptualisasikan kembali gagasan akses dan partisipasi dalam konteks pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,” ujar Hasbi yang juga Direktur Pembinaan PAUD dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu, 3 November 2019.
Sementara itu tema yang diusung adalah “Melampaui Akses dan Partisipasi: Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sebagai Media untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030”.
Hasbi menjelaskan bahwa pendidikan dan pengembangan anak usia dini (PPAUD) memainkan peran penting tidak hanya untuk perkembangan individu anak-anak tetapi juga untuk perkembangan bangsa. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 telah menunjukkan bahwa salah satu indikator untuk mencapai pendidikan berkualitas adalah dengan memastikan bahwa anak laki-laki dan perempuan akan memiliki akses dan partisipasi yang sama ke Early Childhood Education (ECE) berkualitas tinggi.
Pemerintah Indonesia telah membahas pentingnya pengasuhan anak dalam mendukung PAUD.
"Diharapkan bahwa konferensi ini akan membantu kami untuk memikirkan kembali dan mengkonseptualisasikan kembali gagasan akses dan partisipasi dalam konteks ECE," ujarnya.
Pembicara dalam seminar ini antara lain; Harris Iskandar, Ph.D (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia), Dr Muhammad Hasbi (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia), Prof Dr Fasli Jalal (Universitas YARSI, Indonesia), Anette Hellman (Universitas Gothenburg, Swedia), Prof. Myonghee Kim (Universitas Wanita Sookmyung, Korea Selatan), Associate Prof. Fonny Dameaty Hutagalung (Universitas Malaya, Malaysia), Wendy Rich-Orloff (Kantor UNICEF Kupang), Tugba Ozturk (Universitas Ankara, Turki), Ali Kemal Tekin (Universitas Sutan Qaboos, Oman) dan Vina Adriany, Ph.D (Universitas Pendidikan Indonesia).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id