Salah satu orang tua murid SD di Depok, Yatin menyesalkan kebijakan Pemkot Depok yang menghapus materi pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Menurutnya Bahasa Inggris materi yang seharusnya penting bagi anak milenial saat ini.
“Semua gadget dan alat komunikasi juga menggunakan Bahasa Inggris. Jadi sedih saja kalau sampai anak-anak SD masuk SMP enggak ngerti sama sekali (Bahasa Inggris),” kata Yatin kepada Medcom.id, Jakarta, Jumat 19 Juli 2019.
Ia baru mendengar kebijakan penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris ini dua hari lalu. Orang tua protes tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya.
“Saat saya bertanya kapan jadwal Bahasa Inggris di sekolah jawaban gurunya Bahasa Inggris tahun ini ditiadakan. Langsung semua (orang tua) pada ribut dan bingung,” terang Yatin.
Ia merasa kebijakan pemerintah kali ini tidak masuk akal. Karena dengan adanya pelajaran Bahasa Inggris bukan alasan mereka bisa melupakan bahasa nasional dan bahasa ibu (bahasa Indonesia) mereka.
“Sungguh aneh. Apa yang ditakutkan dengan Bahasa Inggris. Pelajaran Bahasa Inggris tidak menurunkan nasionalisme anak-anak jika ditakutkan bahwa Bahasa Inggis jadi bisa mengalahkan Bahasa Indonesia,” papar Yatin.
Kemampuan bahasa asing penting menyambut Indonesia emas di tahun 2045. Sudah sewajarnya, menurutnya Indonesia mulai menyamakan kualitas pendidikan dengan negara maju.
“Apakah anak-anak dibiarkan ke depan buat Indonesia yang sudah bersaing dengan masyarakat ekonomi ASEAN tanpa tahu Bahasa yang digunakan dan disepakati menjadi Bahasa universal,” tutur Yatin.
Saat ini adalah era serba teknologi, tidak bisa lagi Bahasa Inggris dinomorduakan seperti era sebelumnya. Anak-anak jangan sampai gagap teknologi karena ketidakmampuan berbahasa Inggris.
“Bagaimana bisa mengerti kalau Bahasa dunia yang diajarkan ketika anak sudah remaja. Beberapa tahun lebih telat seperti era anak kelahiran 1980-an,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News